Mauqif Syar'i Atas Kematian Ahlu Ahwa'
Para Salafush Shalih tidak hanya mentahdzir ahlul bid'ah di saat mereka masih hidup (kemudian setelah mereka wafat, mereka didoakan rahmat atas mereka dan menangisi mereka), tidak demikian akan tetapi para Salafush Shalih juga menjelaskan perihal mereka setelah mereka wafat. Para Salaf menampakkan kegembiraan mereka dengan wafatnya orang-orang tersebut, dan sebagian mereka memberi berita gembira kepada sebagian lainnya akan berita wafat tersebut. Di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Nabi ﷺ bersabda tentang wafatnya orang-orang semisal mereka :
يَستريحُ منه العبادُ والبِلادُ والشَّجرُ والدَّوابُّ
“Para hamba Allah merasa nyaman (dengan kematiannya) demikian pula negeri, pohon-pohon dan binatang-binatang melata”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah pernah ditanya:
الرَّجُلُ يَفرَحُ بما يَنزِلُ بأصحابِ ابنِ أبي دُؤاد؛ عليه في ذلك إثمٌ؟ قال: (ومَن لا يَفرَحُ بهذا)؟!
“Seseorang bergembira dengan musibah yang menimpa pengikut ibnu Abi Duad; apakah dia berdosa dengan perbuatan tersebut?! Imam Ahmad berkata: “Siapakah yang tidak bergembira dengan hal tersebut?! (lihat As Sunnah karya Al-Khallal ; 5/121).
Salamah bin Syabib berkata: “Pernah pada suatu waktu aku berada bersama Abdur Razzaq Ash Shan’ani, tiba-tiba datang berita kematian Abdul Majid, maka beliau berkata :
الحمدُ للهِ الذي أراحَ أُمَّةَ محمَّدٍ مِن عَبدِ المجيدِ
“Segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan kenyamanan kepada umat Muhammad dari (keburukan) Abdul Majid”. (lihat Siyar A’laam an-Nubala’ : 9/435).
نسألُ اللهَ عزَّ وجلَّ أنْ يُفرِحَنا بهلاكِ كلِّ داعيةٍ إلى ضلال، وأنْ يُرِيَنا الحقَّ حقًّا ويَرزُقَنا اتِّباعَه، وأنْ يُرِيَنا الباطِلَ باطلًا ويَرزُقَنا اجتِنابَه، وأنْ يُثبِّتَنا على دِينِه وعلى التَّمسُّكِ بكِتابِه وسُنَّةِ نبيِّه صلَّى اللهُ عليه وآله وسَلَّمَ
"Kami mohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar Dia memberi rasa gembira kepada kami dengan wafatnya setiap da’i (penyeru) kepada kesesatan, dan menampakkan kepada kami (bahwa) yang haq itulah yang haq (kebenaran) dan menganugerahkan kami untuk mengikutinya, serta menampakkan kepada kami bahwa yang bathil itu bathil dan menganugerahkan kami untuk menjauhinya, serta meneguhkan kami di atas agama-Nya dan berpegang teguh pada Kitab-Nya dan Sunnah NabiNya Shallallahu ‘alaihi wa Aalihi wa sallam.."
Para Salafush Shalih tidak hanya mentahdzir ahlul bid'ah di saat mereka masih hidup (kemudian setelah mereka wafat, mereka didoakan rahmat atas mereka dan menangisi mereka), tidak demikian akan tetapi para Salafush Shalih juga menjelaskan perihal mereka setelah mereka wafat. Para Salaf menampakkan kegembiraan mereka dengan wafatnya orang-orang tersebut, dan sebagian mereka memberi berita gembira kepada sebagian lainnya akan berita wafat tersebut. Di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Nabi ﷺ bersabda tentang wafatnya orang-orang semisal mereka :
يَستريحُ منه العبادُ والبِلادُ والشَّجرُ والدَّوابُّ
“Para hamba Allah merasa nyaman (dengan kematiannya) demikian pula negeri, pohon-pohon dan binatang-binatang melata”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah pernah ditanya:
الرَّجُلُ يَفرَحُ بما يَنزِلُ بأصحابِ ابنِ أبي دُؤاد؛ عليه في ذلك إثمٌ؟ قال: (ومَن لا يَفرَحُ بهذا)؟!
“Seseorang bergembira dengan musibah yang menimpa pengikut ibnu Abi Duad; apakah dia berdosa dengan perbuatan tersebut?! Imam Ahmad berkata: “Siapakah yang tidak bergembira dengan hal tersebut?! (lihat As Sunnah karya Al-Khallal ; 5/121).
Salamah bin Syabib berkata: “Pernah pada suatu waktu aku berada bersama Abdur Razzaq Ash Shan’ani, tiba-tiba datang berita kematian Abdul Majid, maka beliau berkata :
الحمدُ للهِ الذي أراحَ أُمَّةَ محمَّدٍ مِن عَبدِ المجيدِ
“Segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan kenyamanan kepada umat Muhammad dari (keburukan) Abdul Majid”. (lihat Siyar A’laam an-Nubala’ : 9/435).
نسألُ اللهَ عزَّ وجلَّ أنْ يُفرِحَنا بهلاكِ كلِّ داعيةٍ إلى ضلال، وأنْ يُرِيَنا الحقَّ حقًّا ويَرزُقَنا اتِّباعَه، وأنْ يُرِيَنا الباطِلَ باطلًا ويَرزُقَنا اجتِنابَه، وأنْ يُثبِّتَنا على دِينِه وعلى التَّمسُّكِ بكِتابِه وسُنَّةِ نبيِّه صلَّى اللهُ عليه وآله وسَلَّمَ
"Kami mohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar Dia memberi rasa gembira kepada kami dengan wafatnya setiap da’i (penyeru) kepada kesesatan, dan menampakkan kepada kami (bahwa) yang haq itulah yang haq (kebenaran) dan menganugerahkan kami untuk mengikutinya, serta menampakkan kepada kami bahwa yang bathil itu bathil dan menganugerahkan kami untuk menjauhinya, serta meneguhkan kami di atas agama-Nya dan berpegang teguh pada Kitab-Nya dan Sunnah NabiNya Shallallahu ‘alaihi wa Aalihi wa sallam.."