Minggu, 03 Desember 2023

Makan Dengan Tiga Jari Termasuk Sunnah Yang Banyak Diabaikan Kaum Muslimin

 

Dengan Tiga Jari Termasuk Sunnah Yang Banyak Diabaikan Kaum Muslimin


     Allah Ta'ala telah menyebutkan bahwa Islam itu agama yang wasath yaitu pertengahan antara ghuluw (berlebih-lebihan) dan tafrith (meremehkan). Allah Ta'ala berfirman :

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

"Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu, umat yang pertengahan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatan kamu." (QS. Al-Baqarah: 143). Semua syari’at baik i’tiqad (keyakinan), ibadah maupun muamalah dibangun di atas konsep ini.

     Dalam perkara makan pun juga pertengahan, sunnahnya dengan menggunakan 3 jari (bukan dengan 1-2 jari dan bukan pula 4-5 jari sebagaimana yang banyak diamalkan manusia). Shahabat Ka’ab bin Malik radhiyallahu’anhu berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْكُلُ بِثَلاَثِ أَصَابِعَ وَيَلْعَقُ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يَمْسَحَهَا

“Dahulu Rasulullah ﷺ makan dengan tiga jari, dan menjilati tangannya setelah makan sebelum beliau bersihkan.” (HR. Muslim)

     Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:

وَاسْتِحْبَاب الْأَكْل بِثَلَاثِ أَصَابِع ، وَلَا يَضُمّ إِلَيْهَا الرَّابِعَة وَالْخَامِسَة إِلَّا لِعُذْرٍ بِأَنْ يَكُون مَرَقًا وَغَيْره مِمَّا لَا يُمْكِن بِثَلَاثٍ وَغَيْر ذَلِكَ مِنْ الْأَعْذَار

“Dan di antara pelajaran hadits adalah disunnahkan makan dengan tiga jari. Dan janganlah seseorang menggunakan jari yang keempat dan kelima, kecuali karena suatu uzur (alasan yang membolehkan), seperti jika makanannya berupa kuah atau selainnya, yang tidak mungkin memakannya dengan tiga jari, dan alasan-alasan lainnya.” (lihat Syarhu Muslim, 13/203)

     Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata:

أنه ينبغي للإنسان أن يأكل بثلاثة أصابع الواسطى والسبابة والإبهام لأن ذلك أدل على عدم الشره وأدل على التواضع ولكن هذا في الطعام الذي يكفي فيه ثلاثة أصابع أما الطعام الذي لا يكفى فيه ثلاثة أصابع .... فلا بأس بأن تأكل بأكثر لكن الشيء الذي تكفى فيه الأصابع الثلاثة يقتصر عليها فإن هذا سنة النبي صلى الله عليه وسلم

“Sepatutnya bagi seseorang untuk makan dengan tiga jarinya saja, yaitu jari tengah, telunjuk dan ibu jari, sebab yang demikian itu lebih menunjukkan bahwa ia tidak rakus dan lebih tawadhu’. Akan tetapi ini berlaku pada makanan yang sudah cukup dengan tiga jari saja. Adapun makanan yang tiga jari saja tidak cukup .... , maka tidak mengapa dimakan dengan menggunakan lebih dari tiga jari. Adapun sesuatu yang cukup padanya tiga jari, hendaklah seseorang mencukupi diri dengannya, sebab ia adalah sunnah Nabi ﷺ.” (lihat Syarhu Riyadhus Shalihin, 4/229)

     Makan dengan satu jari tentu sangat menyulitkan, sehingga seseorang tidak dapat merasakan lezatnya makanan. Cara juga ini dinilai sebagai cara makan orang sombong yang kurang menghargai rezeki makanan. Adapun makan dengan lima jari berdampak pada besarnya porsi yang masuk ke mulut, sehingga saluran percernaan menjadi sesak dan bekerja lebih ekstra untuk memprosesnya yang berdampak kurang baik bagi tubuh. Dari sini maka makan dengan tiga jari dipandang sebagai cara yang paling bagus dan bermanfaat.

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah

  "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...