Allah Ta'ala berkalam :
"Al-Akhillâ'u (teman-teman akrab) pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (terjemah makna QS.Az -Zukhruf 67 )
Imam Ibnu Katsir rohimahullah mengatakan,
"Setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada hari kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah ‘azza wa jalla, inilah yang kekal selamanya. (Tafsir Ibnu Katsir)
✍🏻 Umar bin Khaththab radhiyaallahu 'anhu berkata,
“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” (lihat Quutul Qulub 2/17)
✍🏻 Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,
”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (lihat Ma’alimut Tanzil 4/268)
✍🏻 Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata, "Apabila engkau memiliki sahabat yang membantumu diatas ketaatan kepada Allah maka pegang erat-erat dengan tanganmu.
Karena sesungguhnya mencari sahabat yang baik itu sangat sulit namun berpisah dengannya sangatlah mudah." (lihat Hilyatul Aulia)
✍🏻 Sebuah ungkapan arab berbunyi :
“Shadiqaka man shadaqaka laa man shaddaqaka”
“Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang senantiasa membenarkanmu”
Nasehat Imam Ibnu Hibban Rohimahullah Tentang Pertemanan
Abu Hatim radhiyallahu 'anhu berkata : "Orang yang berakal (bijaksana) itu berusaha menghindari sikap keras (bermusuhan) kepada teman-temannya, dan berusaha menghapus kesalahan temannya jika ada.
Ia tidak menganggap remeh sikap kasar (kepada temannya) sekecil apapun. Karena orang yang menganggap remeh perkara yang kecil biasanya akan melakukan perbuatan lain yang dianggap kecil, sehingga yang kecil itu lama-lama menjadi besar.
Namun ia berusaha sekuat tenaga untuk menghapusnya. Karena tidak ada kebaikan pada sikap jujur jika tidak disertai sikap wafa (setia). Sebagaimana tidak ada kebaikan pada fiqih bila tidak disertai oleh sikap wara’.
Dan kebodohan yang paling bodoh adalah seseorang mencari teman tapi ia tidak bersikap wafa, dan mencari pahala tapi dengan cara riya, dan tidak ada sesuatu yang paling sia-sia dari memberikan cinta kepada orang yang tidak memiliki sifat wafa. ...." (lihat Roudhotul ‘Uqola oleh Ibnu Hiban hal. 89)
"Jika seseorang (sahabat) hanya memperhatikanmu karena dasar keterpaksaan, tinggalkan saja, dan jangan terlalu kau ambil pusing tentangnya.
Toh masih banyak orang yang masih siap menjadi penggantinya, dan dengan meninggalkannya kamu juga akan menemukan ketenangan, tapi untuk orang dicinta, hati akan tetap sabar walau dia bersikap dingin padamu.
Karena tidak semua yang kau cintai dalam hatinya tersimpan cinta untukmu, dan tidak semua yang kau perlakukan baik akan memperlakukanmu dengan baik pula.
Jika jernihnya kasih sayang belum menjadi tabiat yang melekat pada sahabatmu, tak ada kebaikan dalam sahabat yang datang karena dasar keterpaksaan.
Tak ada baiknya kau berkawan dengan seseorang yang selalu menghianati sahabatnya, dan selalu membalas kasih sayang dengan sifat dinginnya.
Dan (tak ada baiknya sahabat yang selalu) memungkiri kenangan baik yang telah berlalu, dan membeberkan semua rahasia yang kau percayakan padanya
Sampaikan salamku untuk dunia (tak ada lagi gunanya hidup) jika di dunia tak ada lagi sahabat yang jujur, amanat, serta bijaksana."
Jika seseorang (sahabat) hanya memperhatikanmu karena dasar keterpaksaan, tinggalkan saja, dan jangan terlalu kau ambil pusing tentangnya.
Toh masih banyak orang yang masih siap menjadi penggantinya, dan dengan meninggalkannya kamu juga akan menemukan ketenangan, tapi untuk orang dicinta, hati akan tetap sabar walau dia bersikap dingin padamu.
Karena tidak semua yang kau cintai dalam hatinya tersimpan cinta untukmu, dan tidak semua yang kau perlakukan baik akan memperlakukanmu dengan baik pula.
Jika jernihnya kasih sayang belum menjadi tabiat yang melekat pada sahabatmu, tak ada kebaikan dalam sahabat yang datang karena dasar keterpaksaan.
Tak ada baiknya kau berkawan dengan seseorang yang selalu menghianati sahabatnya, dan selalu membalas kasih sayang dengan sifat dinginnya.
Dan (tak ada baiknya sahabat yang selalu) memungkiri kenangan baik yang telah berlalu, dan membeberkan semua rahasia yang kau percayakan padanya
Sampaikan salamku untuk dunia (tak ada lagi gunanya hidup) jika di dunia tak ada lagi sahabat yang jujur, amanat, serta bijaksana.