Minggu, 10 November 2024

Pertemanan Dan Persahabatan Haqiqi








Pertemanan Dan Persahabatan Haqiqi

     Allah Ta'ala berkalam :

اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍ ۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَۗ ۝٦٧

"Al-Akhillâ'u (teman-teman akrab) pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (terjemah makna QS.Az -Zukhruf 67 )

     Imam Ibnu Katsir rohimahullah mengatakan,

أَيْ: كُلُّ صَدَاقَةٍ وَصَحَابَةٍ لِغَيْرِ اللَّهِ فَإِنَّهَا تَنْقَلِبُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَدَاوَةً إِلَّا مَا كَانَ لِلَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ، فَإِنَّهُ دَائِمٌ بِدَوَامِهِ.

"Setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada hari kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah ‘azza wa jalla, inilah yang kekal selamanya. (Tafsir Ibnu Katsir)

✍🏻  Umar bin Khaththab radhiyaallahu 'anhu berkata,

ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” (lihat Quutul Qulub 2/17)

✍🏻  Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,

استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة

”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (lihat Ma’alimut Tanzil 4/268)

قال الإمام الشافعي رحمه الله : إذا كان لك صديق يعينك على الطاعة فشد يديك به، فإن اتخاذ الصديق صعب ومفارقته سهل. (حلية الأولياء ١٠١/٤)

✍🏻  Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata, "Apabila engkau memiliki sahabat yang membantumu diatas ketaatan kepada Allah maka pegang erat-erat dengan tanganmu.
Karena sesungguhnya mencari sahabat yang baik itu sangat sulit namun berpisah dengannya sangatlah mudah." (lihat Hilyatul Aulia)

✍🏻  Sebuah ungkapan arab berbunyi :

ﺻﺪﻳﻘﻚ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﻚ ﻻ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﻚ

Shadiqaka man shadaqaka laa man shaddaqaka
“Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang senantiasa membenarkanmu”


Nasehat Imam Ibnu Hibban Rohimahullah Tentang Pertemanan

قال أبو حاتم رضي الله عنه : العاقل يتفقد ترك الجفاء مع الإخوان، ويراعي محوها إن بدت منه، ولا يجب أن يستضعف الجفوة اليسيرة، لأن من استصغر الصغير يوشك أن يجمع إليه صغيرا، فإذا الصغير كبير، بل يبلغ مجهوده في محوها، لأنه لا خير في الصدق إلا مع الوفاء، كما لا خير في الفقه إلا مع الورع، وإن من أخرق الخرق التماس المرء الإخوان بغير وفاء، وطلب الأجر بالرياء، ولا شيء أضيع من مودة تمنح من لا وفاء له، .... (روضة العقلاء لابن حبان)

Abu Hatim radhiyallahu 'anhu berkata : "Orang yang berakal (bijaksana) itu berusaha menghindari sikap keras (bermusuhan) kepada teman-temannya, dan berusaha menghapus kesalahan temannya jika ada.

Ia tidak menganggap remeh sikap kasar (kepada temannya) sekecil apapun. Karena orang yang menganggap remeh perkara yang kecil biasanya akan melakukan perbuatan lain yang dianggap kecil, sehingga yang kecil itu lama-lama menjadi besar.

Namun ia berusaha sekuat tenaga untuk menghapusnya. Karena tidak ada kebaikan pada sikap jujur jika tidak disertai sikap wafa (setia). Sebagaimana tidak ada kebaikan pada fiqih bila tidak disertai oleh sikap wara’.

Dan kebodohan yang paling bodoh adalah seseorang mencari teman tapi ia tidak bersikap wafa, dan mencari pahala tapi dengan cara riya, dan tidak ada sesuatu yang paling sia-sia dari memberikan cinta kepada orang yang tidak memiliki sifat wafa. ...." (lihat Roudhotul ‘Uqola oleh Ibnu Hiban hal. 89)


Bait-bait Syair Imam Asy-Syafi’i Tentang Teguran Untuk Sahabat
أبيات للإمام الشافعي في عتاب الصحبة

إِذا المَرءُ لا يَرعاكَ إِلّا تَكَلُّفاً    فَدَعهُ وَلا تُكثِر عَلَيهِ التَأَسُّفا
فَفي الناسِ أَبدالٌ وَفي التَركِ راحَةٌ  وَفي القَلبِ صَبرٌ لِلحَبيبِ وَلَو جَفا
فَما كُلُّ مَن تَهواهُ يَهواكَ قَلبُهُ  وَلا كُلُّ مَن صافَيتَهُ لَكَ قَد صَفا
إِذا لَم يَكُن صَفوُ الوِدادِ طَبيعَةً    فَلا خَيرَ في وِدٍّ يَجيءُ تَكَلُّفا
وَلا خَيرَ في خِلٍّ يَخونُ خَليلَهُ  وَيَلقاهُ مِن بَعدِ المَوَدَّةِ بِالجَفا
وَيُنكِرُ عَيشاً قَد تَقادَمَ عَهدُهُ  وَيُظهِرُ سِرّاً كانَ بِالأَمسِ قَد خَفا
سَلامٌ عَلى الدُنيا إِذا لَم يَكُن بِها  صَديقٌ صَدوقٌ صادِقُ الوَعدِ مُنصِفا

"Jika seseorang (sahabat) hanya memperhatikanmu karena dasar keterpaksaan, tinggalkan saja, dan jangan terlalu kau ambil pusing tentangnya.

Toh masih banyak orang yang masih siap menjadi penggantinya, dan dengan meninggalkannya kamu juga akan menemukan ketenangan, tapi untuk orang dicinta, hati akan tetap sabar walau dia bersikap dingin padamu.

Karena tidak semua yang kau cintai dalam hatinya tersimpan cinta untukmu, dan tidak semua yang kau perlakukan baik akan memperlakukanmu dengan baik pula.

Jika jernihnya kasih sayang belum menjadi tabiat yang melekat pada sahabatmu, tak ada kebaikan dalam sahabat yang datang karena dasar keterpaksaan.

Tak ada baiknya kau berkawan dengan seseorang yang selalu menghianati sahabatnya, dan selalu membalas kasih sayang dengan sifat dinginnya.

Dan (tak ada baiknya sahabat yang selalu) memungkiri kenangan baik yang telah berlalu, dan membeberkan semua rahasia yang kau percayakan padanya

Sampaikan salamku untuk dunia (tak ada lagi gunanya hidup) jika di dunia tak ada lagi sahabat yang jujur, amanat, serta bijaksana."


إِذا المَرءُ لا يَرعاكَ إِلّا تَكَلُّفاً    فَدَعهُ وَلا تُكثِر عَلَيهِ التَأَسُّفا

Jika seseorang (sahabat) hanya memperhatikanmu karena dasar keterpaksaan, tinggalkan saja, dan jangan terlalu kau ambil pusing tentangnya.

فَفي الناسِ أَبدالٌ وَفي التَركِ راحَةٌ  وَفي القَلبِ صَبرٌ لِلحَبيبِ وَلَو جَفا

Toh masih banyak orang yang masih siap menjadi penggantinya, dan dengan meninggalkannya kamu juga akan menemukan ketenangan, tapi untuk orang dicinta, hati akan tetap sabar walau dia bersikap dingin padamu.

فَما كُلُّ مَن تَهواهُ يَهواكَ قَلبُهُ  وَلا كُلُّ مَن صافَيتَهُ لَكَ قَد صَفا

Karena tidak semua yang kau cintai dalam hatinya tersimpan cinta untukmu, dan tidak semua yang kau perlakukan baik akan memperlakukanmu dengan baik pula.

إِذا لَم يَكُن صَفوُ الوِدادِ طَبيعَةً    فَلا خَيرَ في وِدٍّ يَجيءُ تَكَلُّفا

Jika jernihnya kasih sayang belum menjadi tabiat yang melekat pada sahabatmu, tak ada kebaikan dalam sahabat yang datang karena dasar keterpaksaan.

وَلا خَيرَ في خِلٍّ يَخونُ خَليلَهُ  وَيَلقاهُ مِن بَعدِ المَوَدَّةِ بِالجَفا

Tak ada baiknya kau berkawan dengan seseorang yang selalu menghianati sahabatnya, dan selalu membalas kasih sayang dengan sifat dinginnya.

وَيُنكِرُ عَيشاً قَد تَقادَمَ عَهدُهُ  وَيُظهِرُ سِرّاً كانَ بِالأَمسِ قَد خَفا

Dan (tak ada baiknya sahabat yang selalu) memungkiri kenangan baik yang telah berlalu, dan membeberkan semua rahasia yang kau percayakan padanya

سَلامٌ عَلى الدُنيا إِذا لَم يَكُن بِها  صَديقٌ صَدوقٌ صادِقُ الوَعدِ مُنصِفا

Sampaikan salamku untuk dunia (tak ada lagi gunanya hidup) jika di dunia tak ada lagi sahabat yang jujur, amanat, serta bijaksana.


Jumat, 01 November 2024

Sunnah-Sunnah Pada Hari Jum'at



 

Keutamaan Hari Jum'at Dan Sunnah-Sunnah Pada Hari Jum'at

Keutamaan Hari Jum'at

     Banyak hadits yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi bersabda:

“خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.”

“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”

قَــالَــ الإمَـام ابْن القَـيّم -رَحِمـهُ الله- :
فـيوم الجمـعة يـوم عـبادة ، وهـو فـي الأيـام كشـهر رمضـان فــي الشـهور ، وسـاعة الإجـابة فيـه كليلـة الـقدر في رمـضان”.
📖 زاد الـمعاد : (١/٣٩٨)

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah ta’ala berkata: “Hari Jumat adalah hari ibadah, dia dibandingkan dengan hari-hari yang lain adalah seperti bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan selainnya, dan waktu pengabulan doa padanya seperti malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan”.
📖  lihat Zadul Ma’ad 1/398

Sunnah-Sunnah Pada Hari Jum'at
« سنن يوم الجمعة »

قال فضيلة الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله :
➊ قراءة سورة الكهف
➋ الإغتسال
➌ السواك
➍ الطيب .
➎ التبكير إليها, أن يبكر حين تطلع الشمس .
➏ أن يلبس الإنسان أحسن ثيابه التي عنده سواء كان جديداً أم غسيلاً
➐ يتحرى الدعاء لأن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم يسأل الله شيئاً وهو قائم يصلي إلا أعطاه إياه.
➑ أن يكثر من الصلاة على النبي ﷺ.
📖 لقاء الباب المفتوح (١٠٥)

══════ ❁🔴❁ ═════

     Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah ta’ala berkata dalam kitab Liqa’ Al-Babil Maftuh :
Maftuh :
➊ Membaca Surat Al-Kahfi,
➋ Mandi,
➌ Siwak,
Memakai minyak wangi,
➎ Datang lebih awal, saat matahari terbit.
Memakai baju yang paling bagus yang dia miliki yang baru atau yang lama,
Berusaha untuk berdoa, karena sesungguhnya pada hari Jumat ada waktu yang tidaklah seorang hamba muslim menepatinya meminta sesuatu dalam keadaan dia shalat melainkan Allah akan berikan kepadanya.
Memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad ”.
📖  lihat Liqa’ Al-Babil Maftuh : 105


Senin, 21 Oktober 2024

Semakin Engkau Taqwa Dan Takut Kepada Allah, Maka Makhluq Akan Semakin Segan




Semakin Engkau Taqwa Dan Takut Kepada Allah, Maka Makhluq Akan Semakin Segan



قال يحي بن معاذ رحمه الله : "على قدر خوفك من الله يهابك الخلق، وعلى قدر حبك لله يحبك الخلق، وعلى قدر شغلك بالله يشتغل الخلق بأمرك"
📖  انظر صفة الصفوة ٤ / ٣٤١

✍🏼  Yahya bin Mu’adz rohimahullah berkata:

على قدر خوفك من الله يهابك الخلق، وعلى قدر حبك لله يحبك الخلق، وعلى قدر شغلك بالله يشتغل الخلق بأمرك

“Semakin besar kadar takutmu kepada Allah, makhluq pun semakin segan kepadamu..
Semakin kamu mencintai Allah, makhluq pun semakin mencintaimu..
Semakin kamu sibuk dengan Allah, manusiapun semakin sibuk dengan urusanmu..”
📖  lihat Sifatu Ash-Shofwah 4/341

     Disegani manusia itu biasanya karena kedudukan.. karena keberanian dan kekuatan badan.. karena kepintaran.. karena nasab.. ataupun karena harta. Tapi itu semua tidak menjadikan pelakunya mulia..

     Tetapi ketika disegani makhluq karena taqwa dan rasa takut yang kuat kepada Allah.. maka itu sebuah kemuliaan yang Allah berikan di dunia, sebelum kemuliaan akhirat..

Sabtu, 19 Oktober 2024

Wajib Menafsirkan Al-Qur'an Dan Al-Hadits Sesuai Pemahaman Para Shahabat Dan Tabi'in


 


Wajib Menafsirkan Al-Qur'an Dan Al-Hadits Sesuai Pemahaman Para Shahabat Dan Tabi'in


قال شيخ الاسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى : "مَنْ فَسَّرَ الْقُرْآنَ أَوْ الْحَدِيثَ وَتَأَوَّلَهُ عَلَى غَيْرِ التَّفْسِيرِ الْمَعْرُوفِ عَنْ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ فَهُوَ مُفْتَرٍ عَلَى اللَّهِ مُلْحِدٌ فِي آيَاتِ اللَّهِ مُحَرِّفٌ لِلْكَلِمِ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَهَذَا فَتْحٌ لِبَابِ الزَّنْدَقَةِ وَالْإِلْحَادِ وَهُوَ مَعْلُومُ الْبُطْلَانِ بِالِاضْطِرَارِ مِنْ دِينِ الْإِسْلَامِ."  📖  من كتاب: مجموع الفتاوى (١٣\٢٤٣)

   ✍🏼  Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:

مَنْ فَسَّرَ الْقُرْآنَ أَوْ الْحَدِيثَ وَتَأَوَّلَهُ عَلَى غَيْرِ التَّفْسِيرِ الْمَعْرُوفِ عَنْ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ فَهُوَ مُفْتَرٍ عَلَى اللَّهِ مُلْحِدٌ فِي آيَاتِ اللَّهِ مُحَرِّفٌ لِلْكَلِمِ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَهَذَا فَتْحٌ لِبَابِ الزَّنْدَقَةِ وَالْإِلْحَادِ وَهُوَ مَعْلُومُ الْبُطْلَانِ بِالِاضْطِرَارِ مِنْ دِينِ الْإِسْلَامِ

“Siapa yang menafsirkan Al-Qur’an atau hadits dan menakwilkannya dengan penafsiran yang tidak dikenal oleh para sahabat dan tabi’in, maka ia telah berdusta atas nama Allah. Ia merupakan orang mulhid (menyimpang) dalam ayat-ayat Allah, yang memalingkan ayat-ayat dari tempatnya yang benar. Dan perbuatan ini membuka pintu bagi orang-orang zindiq dan mulhid juga dan merupakan kebatilan yang gamblang dan nyata dalam agama Islam ini.”
📖   lihat Majmu’ Al-Fatawa, 13/243.


Jumat, 18 Oktober 2024

Mendoakan Dan Memintakan Ampunan Untuk Orang Mukmin



Mendoakan Dan Memintakan Ampunan Untuk Orang Mukmin



فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ ۝١٩

Ketahuilah (Nabi Muhammad) bahwa tidak ada Ilah (yang berhaq disembah) selain Allah serta mohonlah ampunan atas dosamu dan (dosa) orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat kegiatan dan tempat istirahatmu." (QS. Muhammad : 19)

وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ۝١٠

Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) berdoa, “Ya Rabb kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”  (QS. Al-Hasyr : 10)

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ ۝٤١

"Ya Rabb kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).” (QS. Ibrahim : 41)
 

Kamis, 17 Oktober 2024

Mengamalkan Ilmu Bisa Menjadi Sebab Allah Menambah Ilmu


 


Mengamalkan Ilmu Bisa Menjadi Sebab Allah Menambah Ilmu


وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۝٢٨٢

".... Dan bertakwalah kepada Allah, (niscaya) Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 282)

     Disebutkan kalam ulama salaf (sebagian kalangan menganggapnya hadist) :  

مَنْ عَمِلَ بِما عَلِمَ أَوْرَثَهُ الله عِلْمُ ما لَمْ يَعْلَمْ ومن لم يعمل بما علم أوشك الله أن يسلبه ما علم

“Barangsiapa yang mengamalkan ilmunya maka Allah Ta’ala akan menganugerahkan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya dan barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka dikhawatirkan Allah Ta’ala akan menghapus semua ilmunya.” (Hadist ini disebutkan oleh al-Ghazali di dalam Ihya Ulum ad- Din (1/160 ), dan Abu Nu’aim di dalam al-Hilyah ( 10/14-15. Hadist ini didhoifkan oleh asy-Syaukani dalam al-Majmu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah, 258, dan al-Albani di dalam adh-Dhai’fah, 422 )

قال عبد الواحد بن زيد رحمه الله تعالى : مَن عمِل بما علِم فتح الله له ما لا يعلم (حلية الأولياء : ٦/١٦٣)

‘Abdul Wahid bin Zaid berkata : “Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari, maka Allah akan membuka untuknya hal yang sebelumnya ia tidak tahu.” (lihat Hilyatul Auliya’, 6 : 163).

"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah

  "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...