Senin, 30 Desember 2024

Menjaga Muru'ah ( Marwah, Kehormatan, Keperwiraan dan Keluhuran Akhlaq )





Menjaga Muru'ah ( Marwah, Kehormatan, Keperwiraan dan Keluhuran Akhlaq )


قال الماورديّ : "المروءة مراعاة الأحوال إلى أن تكون على أفضلها، حتّى لا يظهر منها قبيح عن قصد، ولا يتوجّه إليها ذمّ باستحقاق" (أدب الدنيا والدين ص٣٢٥).

✍🏻  Imam Al-Mawardi berkata : "Muru'ah adalah menjaga tingkah laku hingga tetap berada pada keadaan yang paling utama, supaya tidak melahirkan keburukan secara sengaja dan tidak berhak mendapat cacian." (lihat Adab Ad-Dunya wad-Din)

قال الإمام الشافعي رحمه الله : لو أعلم أن الماء البارد ينقص مروءتي ما شربته . ( سير أعلام النبلاء ٨٩/١٠)

✍🏻  Imam Asy Syafii  رحمه الله berkata : "Kalau seandainya aku tahu bahwa air yang dingin itu mengurangi muru'ah-ku maka aku tidak meminumnya ."

📚  lihat Siyar A'lam An-Nubala' (10/89)

Minggu, 29 Desember 2024

Mutaba'ah ( Mengikuti ) Rosul ﷺ dan Ikhlash sebagai Syarat Diterima Amalan


 

Mutaba'ah ( Mengikuti ) Rosul ﷺ dan Ikhlash sebagai Syarat Diterima Amalan


الإمام ابن القيم رحمه الله : فإن الله سبحانه وتعالى أبى أن يقبل من عبده عملا ، أو يرضى به ، حتى يكون على متابعة رسوله صلى الله عليه وسلم ، خالصا لوجهه سبحانه .
( مدارج السالكين بين منازل إياك نعبد وإياك نستعين ٢\٢٧١ - ابن قيم الجوزية )

✍️ Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menolak untuk menerima suatu amalan dari hamba-Nya atau Allah meridhai amalan tersebut hingga amalan tersebut berada di atas pondasi mutaba'ah (mengikuti) Rasulullah dan ikhlash hanya mengharap wajah Allah."

📚  lihat Madarijus-Salikin, jilid 2 (hlm. 271).

Kamis, 26 Desember 2024

Lebih Utama Mana Orang "Kaya" Yang Bersyukur atau Orang "Faqir" Yang Sabar ?

 



Lebih Utama Mana Orang "Kaya" Yang Bersyukur atau Orang "Faqir" Yang Sabar ?

     Keutamaan di antara orang kaya dan orang miskin tidak kembali pada miskin atau pun kayanya. Namun itu semua kembali pada amalan, keadaan, dan hakikatnya. Keutamaan di antara keduanya di sisi Allah dilihat dari ketakwan, hakikat iman, bukan dilihat dari miskin atau kayanya. Karena Allah Ta’ala berkalam :

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (QS. Al Hujurat: 13). Dalam ayat ini, Allah tidak mengatakan bahwa yang paling mulia adalah yang paling kaya di antara kalian atau yang paling miskin di antara kalian.”

Keutamaan Orang "Miskin" Yang Sabar dan Bersyukur

(1) Para rasul Ulul-'Azmi (Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad) termasuk al-masakin yang sabar dan bersyukur lebih utama daripada nabi Dawud dan Sulaiman yang kaya bersyukur,
(2) Para pengikut nabi mayoritas bukan orang kaya,
(3) para Shahabat Nabi mayoritas fuqoro' dan miskin,
(4) Nabi berdoa berharap "miskin" serta berlindung dari keburukan "ghina" (kekayaan) dan "faqr" (kefaqiran),
(5) Para fuqoro' (termasukbirang miskin) masuk Surga lebih dulu daripada orang kaya yaitu setengah hari yang kadarnya 500 tahun,
(6) Mayoritas penghuni Surga itu fuqoro' (termasuk orang miskin),
(7) Allah Maha Adil, jika sama-sama derajat taqwa insya Allah orang yang sedikit harta di dunia maka di akhirat akan diberi kenikmatan lebih banyak daripada orang yang di dunia telah diberi kenikmatan banyak.


Kalam Syaikhul Islam Rahimahullah Terkait Lebih Utama Mana Orang "Faqir" Yang Sabar atau Orang "Kaya" Yang Bersyukur ?

قال شيخ الإسلام رحمه الله : "وفي المسألة " قول ثالث " وهو الصواب أنه ليس هذا أفضل من هذا مطلقا ولا هذا أفضل من هذا مطلقا بل أفضلهما أتقاهما . كما قال تعالى { إن أكرمكم عند الله أتقاكم } وقال عمر بن الخطاب : الغنى والفقر مطيتان لا أبالي أيتهما ركبت .
  ....وقد قال تعالى : { إن يكن غنيا أو فقيرا فالله أولى بهما }
(مجموع الفتاوى ابن تيمية ١١\١٢٣ - أحمد بن عبد الحليم بن تيمية الحراني)

✍🏼  Syaikhul Islam rahimahullah berkata : “Dalam masalah ini ada 'pendapat ketiga', yaitu pendapat yang benar : Ini (orang faqir yang sabar) tidak mutlak lebih baik dari ini (orang kaya yang bersyukur), dan tidak pula ini (orang kaya yang bersyukur) mutlak lebih baik dari ini (orang faqir yang sabar). Yang terbaik di antara keduanya adalah yang paling bertakwa di antara mereka. Sebagaimana kalam Allah Ta'ala : { إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ } {Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kamu.}
Dan Umar Ibn al-Khaththab berkata : "Kekayaan dan kemiskinan adalah dua tunggangan. Saya tidak peduli yang mana yang Anda kendarai."
Allah Ta'ala berkalam : { إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ } "Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemashlahatannya." (QS. An-Nisa' : 135) ...."

📚  lihat Majmu' Al-Fatawa 11/123.


Rabu, 25 Desember 2024

Hubungan Antara Ketaqwaan dan Rizqi Yang Diberikan Allah Ta’ala




Hubungan Antara Ketaqwaan dan Rizqi Yang Diberikan Allah Ta’ala

Di Antara Hikmah Penjagaan Allah Bagi Orang Yang Bertaqwa

قال شيخ الإسلام رحمه الله : "وَالتَّقِيُّ لَا يُحْرَمُ مَا يَحْتَاجُ إلَيْهِ مِنْ الرِّزْقِ وَإِنَّمَا يُحْمَى مِنْ فُضُولِ الدُّنْيَا رَحْمَةً بِهِ وَإِحْسَانًا إلَيْهِ؛ فَإِنَّ تَوْسِيعَ الرِّزْقِ قَدْ يَكُونُ مَضَرَّةً عَلَى صَاحِبِهِ وَتَقْدِيرَهُ يَكُونُ رَحْمَةً لِصَاحِبِهِ. قَالَ تَعَالَى: {فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ} {وَأَمَّا إذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ} {كُلًّا} أَيْ: لَيْسَ الْأَمْرُ كَذَلِكَ فَلَيْسَ كُلُّ مَنْ وُسِّعَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ يَكُونُ مُكْرَمًا وَلَا كُلُّ مَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ يَكُونُ مُهَانًا؛ بَلْ قَدْ يُوَسَّعُ عَلَيْهِ رِزْقُهُ إمْلَاءً وَاسْتِدْرَاجًا وَقَدْ يُقَدَّرُ عَلَيْهِ رِزْقُهُ حِمَايَةً وَصِيَانَةً لَهُ وَضِيقُ الرِّزْقِ عَلَى عَبْدٍ مِنْ أَهْلِ الدِّينِ "
مجموع الفتاوى (٥٣/١٦)

“Orang yang bertaqwa tidak akan dihalangi mendapat rizqi yang dibutuhkan. Namun, dia akan dijaga dari nikmat dunia yang berlebih sebagai bentuk rahmat dan kebaikan Allah kepadanya. Sebab, rizqi yang berlebih adakalanya membahayakan pemiliknya. Sebaliknya, rizqi yang dibatasi adakalanya menjadi rahmat bagi pemiliknya. Allah Ta'ala berkalam :

{فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ} {وَأَمَّا إذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ} {كُلًّا}

15. Maka adapun manusia, apabila Robb-nya mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan (kesenangan), maka dia berkata, “Robb-ku telah memuliakanku.”
16. Namun apabila Robb-nya mengujinya lalu membatasi rizqi-nya, maka dia berkata, “Rabb-ku telah menghinaku.”
17. Sekali-kali tidak (demikian)! .... (QS. Al Fajr: 15-17)

Maksudnya, tidak demikian halnya dengan orang yang rizqi-nya dilapangkan menjadikan mulia, tidak pula setiap orang yang rizqi-nya dibatasi menjadikan hina. Namun, rizqi-nya dapat diperluas kepadanya sebagai penangguhan dan istidroj, dan kadang rizqi-nya dibatasi untuk himayah (penjagaan, perlindungan) dan shiyanah (penjagaan diri, pemeliharaan) baginya, seperti halnya rizqi yang dibatasi bagi seorang hamba dari ahli agama."

📚  lihat Majmu' Al-Fatawa 16/53.

Senin, 23 Desember 2024

Takaran 1 Sho' Itu Beratnya Berapa ?







Takaran 1 Sho' Itu Beratnya Berapa ?


فالصاع النبوي يساوي أربعة أمداد، والمد يساوي ملء اليدين المعتدلتين، وأما بالنسبة لتقديره بالوزن فهو يختلف باختلاف نوع الطعام المكيل، ومن هنا اختلفوا في حسابه بالكيلو جرام، فمنهم من قدره بـ 2040 جراما، ومنهم من قدره بـ2176 جراما، ومنهم من قدره بـ2751 جراما.. وقدرته اللجنة الدائمة للإفتاء بالسعودية بما يساوي ثلاثة كيلو جرام تقريبا. والله أعلم.

     Sho' Nabi itu sama dengan empat mudd, dan satu mudd itu sama dengan cakupan penuh dua tangan yang sedang. Adapun perkiraan beratnya, berbeda-beda menurut jenis makanan yang diukur, dan dari sini mereka berbeda dalam menghitungnya dalam kilogram. . Ada yang memperkirakan 2.040 gram, ada pula yang memperkirakan 2.176 gram, dan ada pula yang memperkirakan 2.751 gram. Dan Lajnah Daimah Lil Ifta (Lembaga Fatwa di Arab Saudi) memperkirakan beratnya kurang lebih 3 kilogram. Wa Allahu a'lam.


Kesimpulan


      Dari sini bisa disimpulkan bahwa takaran 1 sho' jika ditimbang memiliki berat yang berbeda. Tergantung jenis bahan makanan dan massa jenis yang dimilikinya. Untuk kurma saja beda jenisnya, beratnya bisa tidak sama meski ditakar sama-sama 1 sho'. 1 Sho' jika ditimbang beratnya antara 1 kg - 3 kg. Bahkan menurut pendapat madzhab ada yang lebih dari 3 kg. Sehingga yang paling tepat untuk zakar itu ditakar dan bukan ditimbang. Wa Allahu a'lam.


Minggu, 22 Desember 2024

Hajr ( Mendiamkan ) Seorang Mukmin Selama Setahun Itu Seperti Membunuhnya


 


Hajr ( Mendiamkan ) Seorang Mukmin Selama Setahun Itu Seperti Membunuhnya

    

4915 حدثنا ابن السرح حدثنا ابن وهب عن حيوة عن أبي عثمان الوليد بن أبي الوليد عن عمران بن أبي أنس عن أبي خراش السلمي أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول من هجر أخاه سنة فهو كسفك دمه. (سنن أبي داود)

     Orang yang hajr (mendiamkan/memboikot/satru) saudaranya tanpa alasan yang benar (bukan karena sebab agama) selama setahun, maka dosanya seperti menumpahkan darahnya. Dari Abu Khirasy As-Sulami radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,

مَنْ هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ

“Siapa yang hajr (mendiamkan/memboikot/satru) saudaranya setahun, dia seperti menumpahkan darahnya.” (HR. Ahmad 17935, Abu Daud 4915. Hadits shahih).

Jumat, 20 Desember 2024

Di Antara Tanda Allah Mencintai Seorang Hamba Melindungi Dari Jerat Nikmat Dunia


 


Di Antara Tanda Allah Mencintai Seorang Hamba Melindungi Dari Jerat Nikmat Dunia


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "إذا أحبَّ اللَّهُ عَبدًا حماهُ الدُّنيا كَما يظلُّ أحدُكُم يَحمي سَقيمَهُ الماءَ."
الراوي : قتادة بن النعمان - المحدث : الألباني - المصدر : صحيح الترمذي - الصفحة أو الرقم: 2036 - خلاصة حكم المحدث : صحيح

✍🏼  Dari Qatadah bin An-Nu'man radhiallahu'anhu, bahwa Nabi bersabda :

إذا أحبَّ اللَّهُ عَبدًا حماهُ الدُّنيا كَما يظلُّ أحدُكُم يَحمي سَقيمَهُ الماءَ

"Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan melindunginya dari jeratan kenikmatan dunia. Sebagaimana seseorang yang menjaga saudaranya yang sakit agar tidak terkena air."

📚 HR. At-Tirmidzi no. 2036. At-Tirmidzi berkata: "hasan gharib", dishahihkan A-Albani dalam Shahih At Tirmidzi.

Hendaknya Engkau Membaca Al-Qur'an Dari Mushaf Daripada Membaca Dari HP

Hendaknya Engkau Membaca Al-Qur'an Dari Mushaf Daripada Membaca Dari HP قال النبي ﷺَ : من سره أن يحب الله و رسوله فليقرأ في (المصحف). حس...