Jumat, 13 September 2024

Ada 4 Golongan Manusia Apabila Mereka Mati Maka Diriku Tidak Ingin Mensholati


 

Ada 4 Golongan Manusia Apabila Mereka Mati Maka Diriku Tidak Ingin Mensholati


✍🏼  Diriku wajib lebih mendahulukan ridha Allah daripada mencari ridha manusia atau mencari simpati makhluk. Insya Allah ada 4 jenis manusia, apabila mereka mati maka diriku tidak ingin mensholati (kecuali jika الله berkehendak lain) yaitu :
1️⃣  Orang yang sengaja meningggalkan sholat tanpa udzur yang dibenarkan syar'iat Allah.
2️⃣  Ahlul Ahwa' (pengikut hawa nafsu)
3️⃣  Al-Mujahirin (orang-orang fasiq yang berbuat dosa besar atau kezhaliman secara terang-terangan); dan setelah itu
4️⃣  Orang-orang yang membenciku bukan karena Allah tapi karena hawa nafsu.

       Dengan tanpa memandang dari sisi harta, perkerjaan, jabatan, nasab ataupun hubungan kerabat dsb, karena diriku tidak ingin mensholati orang-orang yang amalan zhahirnya dibenci Allah. Sebagaimana dalam HR. Muslim bahwa Nabi ﷺ tidak mau sholati orang yang mati bunuh diri atau pelaku dosa semisal sebagai pelajaran.

✍🏼  Orang yang tabiatnya baik insya-Allah akan senang kumpul dengan orang baik. Dan orang yang tabiatnya buruk (jelek) akan suka kumpul dengan orang yang buruk pula. Diriwayatkan dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda :

الأرواح جنود مجندة، فما تعارف منها ائتلف، وما تناكر منها اختلف

“Ruh-ruh adalah tentara yang berkelompok-kelompok. Yang saling mengenal akan bersatu, dan yang tidak saling mengenal akan saling berselisih.” 
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

✍🏼  Al-Khoththobi rahimahullah berkata :

على معنى التشاكل في الخير والشر والصلاح والفساد، وأن الخير من الناس يحن إلى شكله والشرير نظير ذلك يميل إلى نظيره، فتعارف الأرواح يقع بحسب الطباع التي جُبلت عليها من خير وشر، فإذا اتفقت تعارفت، وإذا اختلفت تناكرت

“Bisa jadi bermakna isyarat atas kesamaan dalam hal kebaikan dan kejelekan serta perbaikan dan kerusakan. dan bahwasanya orang yang baik akan rindu kepada jenisnya (yang baik pula), sedangkan yang jelek dan semisal itu maka akan condong kepada yang sejenisnya pula. Para ruh akan saling mengenal, sehingga akan hinggap sesuai dengan tabiat yang telah diciptakan di atasnya dari kebaikannya maupun kejelekannya, maka apabila telah cocok maka akan saling mengenal, dan apabila berbeda maka akan saling mengingkari.” (lihat Al-Fath, juz 3 hal. 199)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah

  "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...