Minggu, 13 Oktober 2024

Jagalah Ibadah Kalian Walau Di Saat Harga Kebutuhan Naik



 

Jagalah Ibadah Kalian Walau Di Saat Harga Kebutuhan Naik

Jangan Resah Atau Mengeluh, Karena Allah Telah Menjamin Rizqi Kalian

     Fenomena kenaikan harga barang pernah terjadi pada zaman Nabi ﷺ, sehingga para Shahabat radhiyaallahu 'anhum mengadu.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه مرفوعاً: قال الناسُ: يا رسولَ الله، غَلَا السِّعْرُ فسَعِّرْ لنا، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إنَّ اللهَ هو المُسَعِّر القابضُ الباسطُ الرازقُ، وإني لأرجو أن ألقى اللهَ وليس أحدٌ منكم يُطالِبُني بمظلمةٍ في دمٍ ولا مالٍ». (صحيح - رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وأحمد)

Dari Anas bin Malik radhiyaallāhu 'anhu- secara marfū', Orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, harga-harga menjadi mahal. Tetapkanlah harga untuk kami?" Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah yang berhak menetapkan harga (menaikkan dan menurunkan harga), Dia-lah yang membatasi dan melapangkan rizqi. Sungguh aku berharap dapat berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kalian yang menuntutku soal kezhaliman dalam darah (nyawa) dan harta.” (Hadits shahih. Diriwayatkan Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Mājah dan Ahmad)

قيل لأبي حازم سلمة بن دينار رحمه الله : « يَا أَبَا حَازِمٍ أَمَا تَرَى قَدْ غَلَا السِّعْرُ، فَقَالَ: وَمَا يَغُمُّكُمْ مِنْ ذَلِكَ؟ إِنَّ الَّذِي يَرْزُقُنَا فِي الرُّخْصِ هُوَ الَّذِي يَرْزُقُنَا فِي الْغَلَاءِ » حلية الأولياء لأبي نعيم (3/239).

Dikatakan kepada Abu Hazim rahimahullah : “Wahai Abu Hazim, tidakkah engkau mengetahui bahwa harga barang naik?” Beliau pun berkata : “Lantas apa yang membuat kalian resah dengan lonjakan harga tersebut?! Sesungguhnya Dzat yang memberi rizqi kepada kita di saat harga murah, Dia pula yang akan memberi rizqi kepada kita di saat harga mahal.” (lihat Hilyatul Auliya’)

     Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang salaf yang berkata:

والله لا أبالي ولو أصبحت حبة الشعير بدينار! عليَّ أن أعبده كما أمرني، وعليه أن يرزقني كما وعدني

“Demi Allah, aku tidak peduli dengan kenaikan harga barang, walaupun harga sebiji gandum adalah 1 dinar (4,25 gr emas). Kewajibanku adalah berbibadah kepada Allah sesuai yang ia perintahkan, dan Dia pasti akan memberikan rezekiku sebagaimana yang telah Dia janjikan.”

     Ini sesuai dengan firman Allah ﷻ:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ. مَآ أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ. إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan yang Sangat Kokoh.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56–58).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah

  "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...