Ringkasan : Apa Itu Wahabi, Salafiyyah, Asy'ariyyah, Jam'iyyah Aswaja dan Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah
🔸 Wahabi : segolongan muslim yang mengikuti dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan aqidah Salaf. Umumnya mengkafirkan pelaku syirik akbar secara mu'ayyan walau tanpa iqomatul hujjah dan bayanul hujjah sebagaimana pendapat para ulama Nejd. Banyak kesamaan dengan ajaran Salafiyyah dan madzhab Ahmad. Wahabi itu Salafi, tapi tidak semua Salafi itu Wahabi.
🔸 Salafiyyah : segolongan muslim yang mengklaim mengikuti manhaj Salafush-Sholih. Akan tetapi realitanya dalam banyak perkara mereka menyelisihi Salafush-Sholih. Tidak sedikit yang membentuk hizbiyyah atau wala' wal baro'nya tidak karena Allah. Mereka umumnya membolehkan iftiraq dengan mengerjakan sholat Jum'at, sholat Idul Fithri dan sholat idul Adha tidak di belakang umaro'. Demikian juga mendirikan jam'iyyah, muassasah, panti asuhan (pondhok wanita/TN dan pondhok anak kecil/TB), menghalalkan tasawwul (minta-minta) untuk hizb, ash-shuwar (foto/video makhluq bernyawa), STM (Sekolah Terpadu Maksiat), tanzhim yang menuntut ketaatan dsb. Jika dinasihati suka alih rupa mengikuti manhaj Akabiriyyah (berdalih ikut kibar ulama) serta gemar menerapkan hajr uqubah secara serampangan ataupun main blokir jika kalah hujjah.
Di Indonesia yang mengklaim Salafi ada lebih dari 7 versi. Tidak semua Salafiyyah/Salafiyyun itu Wahabi, sebagaimana tidak semua orang yang mempelajari madzhab Asy-Syafi'i itu Syafi'iyyah.
🔸 Asy'ariyyah : Sekelompok orang yang mengklaim mengikuti aqidah imam Abul Hasan Al-Asy’ari. Sebenarnya madzhab Al-Asy’ariyyah yang berkembang sekarang itu hakikatnya madzhab Al-Kullabiyyah.
Awalnya hanya menetapkan tujuh sifat. Kemudian ditambahkan menjadi 20 sifat, dan tidak menetapkan satu pun sifat fi’liyah (seperti istiwa, nuzul, cinta, ridha, marah, dst). Umumnya mereka menolak Shifat Allah selain 20 sifat yang telah mereka tetapkan sekalipun terdapat dalil shahih dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.
🔸 Jam'iyyah Aswaja : semua jam'iyyah yang mengklaim sebagai Aswaja serta umumnya memiliki muassis dan ketua. Banyak dari mereka sebenarnya paham bahwa Ahlus-Sunnah itu bukan sebuah jam'iyyah, sehingga mereka berhilah "mendirikan jam'iyyah yang bernuansa al-jama'ah".
🔸 Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah : segolongan orang mukmin yang mengamalkan Islam murni sebagaimana Nabi dan para Shahabat. Dengan memahami Al-Qur'an dan Hadits Shahih sesuai pemahaman Salafush-Sholih (para Shahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in). Tidak menyelisihi Ushul As-Sunnah dan Aqidah Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah beserta Prinsip dan Qaidah Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah.
Ahlus-Sunnah itu bukan sebuah jam'iyyah. Wala' Wal Baro' nya atas dasar karena Allah.
Penamaan "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" telah ada di zaman para Shahabat Nabi. Al-Hafizh Ibn Katsir rahimahullah berkata :
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: {يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ} يَعْنِي: يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِيْنَ تَبْيَضُّ وُجُوْهُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ، وَتَسْوَدُّ وُجُوْهُ أَهْلِ الْبِدْعَةِ وَالْفُرْقَةِ. قَالَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا. (تفسير القرآن العظيم - تفسير ابن كثير )
Kalam Allah Ta’ala: "(pada hari memutihnya wajah orang-orang dan menghitamnya wajah orang-orang) yakni pada hari kiamat ketika memutih wajah Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah, dan menghitam wajah Ahlul-Bid’ah wal-Furqah. Demikian dikatakan oleh Ibn ‘Abbas rodhiyaallahu 'anhuma." (lihat Tafsir Ibnu Katsir QS. Ali ‘Imran : 106)
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar