Rabu, 26 November 2025

Mengikuti Hawa Nafsu Termasuk Syirik Yang Bisa Menyesatkan Dari Jalan Allah



Mengikuti Hawa Nafsu Termasuk Syirik Yang Bisa Menyesatkan Dari Jalan Allah


قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله : "لَيْسَ الشِّرْكُ عِبَادَةَ الْأَصْنَامِ فَحَسْبُ؛ بَلْ هُوَ أَيْضًا مُتَابَعَتُك لِهَوَاك وَأَنْ تَخْتَارَ مَعَ رَبِّك شَيْئًا سِوَاهُ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَالْآخِرَةِ وَمَا فِيهَا فَمَا سِوَاهُ - تَبَارَكَ وَتَعَالَى - غَيْرُهُ فَإِذَا رَكَنْت إلَى غَيْرِهِ فَقَدْ أَشْرَكْت بِهِ غَيْرَهُ فَاحْذَرْ وَلَا تَرْكَنْ وَخَفْ وَلَا تَأْمَنْ وَفَتِّشْ وَلَا تَغْفُلْ فَتَطْمَئِنَّ وَلَا تُضِفْ إلَى نَفْسِك حَالًا وَلَا مَقَامًا وَلَا تَدَعْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ ". وَقَالَ (الشَّيْخُ عَبْدُ الْقَادِرِ أَيْضًا:" إنَّمَا هُوَ اللَّهُ وَنَفْسُك وَأَنْتَ الْمُخَاطَبُ وَالنَّفْسُ ضِدُّ اللَّهِ وَعَدُوَّتُهُ؛ وَالْأَشْيَاءُ كُلُّهَا تَابِعَةٌ لِلَّهِ فَإِذَا وَافَقْت الْحَقَّ فِي مُخَالَفَةِ النَّفْسِ وَعَدَاوَتِهَا كُنْت خَصْمًا لَهُ عَلَى نَفْسِك - إلَى أَنْ قَالَ: "فَالْعِبَادَةُ" فِي مُخَالَفَتِك نَفْسَك وَهَوَاك قَالَ تَعَالَى: {وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ}" (من كتاب: مجموع الفتاوى ج ١٠ ص ٥١٨)

Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, "Syirik tidak hanya terbatas pada penyembahan berhala saja, tetapi juga termasuk mengikuti hawa nafsu dan memilih sesuatu selain rabb-mu (Allah) sebagai tandingan bagi-Nya, baik itu dari dunia dan apa yang ada di dalamnya, maupun akhirat dan apa yang ada di dalamnya. Apa pun yang selain Allah, maka itu adalah selain-Nya, dan jika kamu condong kepada selain-Nya, maka kamu telah menyekutukan-Nya dengan selain-Nya. Maka, waspadalah dan jangan condong, takutlah dan jangan merasa aman, periksalah dan jangan lengah, sehingga kamu merasa tenang. Jangan menambahkan kepada dirimu suatu keadaan atau kedudukan, dan jangan meninggalkan sesuatu darinya."

Syaikh Abdul-Qadir juga berkata, "Sesungguhnya yang ada hanyalah Allah dan dirimu, dan kamu adalah yang dituntut, sedangkan nafsu adalah lawan dan musuh Allah. Semua hal adalah tunduk kepada Allah, maka jika kamu setuju dengan kebenaran dalam menentang nafsu dan memusuhinya, maka kamu adalah lawan bagi nafsu itu sendiri."

Beliau juga berkata, "Ibadah itu adalah menentang nafsu dan hawa nafsu kamu." Allah berfirman, "Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah." (QS. Al-Jatsiyah: 18)

📚 lihat Majmu' Al-Fatawa 10/518

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemberian Ma'af Kepada Orang Yang Zholim

Pemberian Ma'af Kepada Orang Yang Zholim Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : "لَا يَكُونُ الْعَفْوُ عَنْ الظَّال...