Istighfar Termasuk Kebaikan Yang Paling Agung
"وَقَالَ: التَّوْبَةُ مِنْ أَعْظَمِ الْحَسَنَاتِ وَالْحَسَنَاتُ كُلُّهَا مَشْرُوطٌ فِيهَا الْإِخْلَاصُ لِلَّهِ وَمُوَافَقَةُ أَمْرِهِ بِاتِّبَاعِ رَسُولِهِ وَالِاسْتِغْفَارِ مِنْ أَكْبَرِ الْحَسَنَاتِ وَبَابُهُ وَاسِعٌ.
فَمَنْ أَحَسَّ بِتَقْصِيرِ فِي قَوْلِهِ أَوْ عَمَلِهِ أَوْ حَالِهِ أَوْ رِزْقِهِ أَوْ تَقَلُّبِ قَلْبٍ: فَعَلَيْهِ بِالتَّوْحِيدِ وَالِاسْتِغْفَارِ فَفِيهِمَا الشِّفَاءُ إذَا كَانَا بِصِدْقِ وَإِخْلَاصٍ.
وَكَذَلِكَ إذَا وَجَدَ الْعَبْدُ تَقْصِيرًا فِي حُقُوقِ الْقَرَابَةِ وَالْأَهْلِ وَالْأَوْلَادِ وَالْجِيرَانِ وَالْإِخْوَانِ. فَعَلَيْهِ بِالدُّعَاءِ لَهُمْ وَالِاسْتِغْفَارِ.
{قَالَ حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ لِي لِسَانًا ذَرِبًا عَلَى أَهْلِي.فَقَالَ لَهُ: أَيْنَ أَنْتَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؟ إنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً} "."
من كتاب: مجموع الفتاوى ج ١١ ص ٦٩٨
Beliau (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah) berkata, "Tobat adalah salah satu kebaikan yang paling agung, dan semua kebaikan itu disyaratkan dengan ikhlas karena Allah dan sesuai dengan perintah-Nya dengan mengikuti Rasul-Nya. Istighfar adalah salah satu kebaikan yang paling agung, dan pintu itu luas.
Barangsiapa yang merasa kurang dalam ucapan, perbuatan, keadaan, rezeki, atau perubahan hatinya, maka hendaknya ia melakukan tauhid dan istighfar, karena dalam keduanya ada kesembuhan jika dilakukan dengan jujur dan ikhlas.
Demikian pula jika seorang hamba merasa kurang dalam hak-hak kerabat, keluarga, anak-anak, tetangga, dan saudara, maka hendaknya ia berdoa untuk mereka dan meminta ampun bagi mereka.
Hudzaifah bin Yamani berkata kepada Nabi ﷺ , 'Saya memiliki lidah yang tajam terhadap keluargaku.' Nabi ﷺ berkata kepadanya, 'Kemanakah engkau dari istighfar? Sesungguhnya saya meminta ampun kepada Allah lebih dari 70 kali dalam sehari.'"
📚 Dari kitab: Majmu' al-Fatawa, jilid 11, halaman 698


Tidak ada komentar:
Posting Komentar