Minggu, 05 November 2023

Bagaimana Kita Menyikapi Suatu Berita ?




 

Bagaimana Kita Menyikapi Suatu Berita ?
Tabayyun Terhadap Sebuah Khabar

Jangan Mudah Menerima Berita Tanpa Seleksi

     Di era media sosial ini, orang-orang semakin mudah mendapatkan informasi sekaligus mudah untuk menyebarkannya. Sudah tidak asing lagi yang namanya Facebook, Twitter, Whatssap, Youtube, Telegram dll. Dari semua media tersebut biasanya terdapat fasilitas untuk “membagikan” atau “meneruskan” informasi yang didapat. Paling tidak membagikan link website. Sehingga hanya dengan modal jari untuk mengklik “membagikan” atau “meneruskan”, seseorang sudah bisa menjadi kurir informasi.

     Saat ini sangat mudah berita dusta/hoax tersebar dan membuat resah masyarakat. Bahkan dengan mudahnya masyarakat percaya dengan berita palsu tersebut.

     Prinsip tabayyun yaitu sikap berhati-hati lebih baik untuk mengecek ulang kembali informasi yang telah kita terima. Lakukanlah tabayyun, kroscek atau carilah kejelesan terhadap berita-berita media, jangan terima mentah-mentah begitu saja. Apalagi media yang ada saat ini banyak yang cari tenar dan sensasi.

     Allah ﷻ pun memerintahkan kepada kita untuk memeriksa suatu berita terlebih dahulu. Karena belum tentu semua berita itu benar dan valid. Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).

     Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim berkata :

يَأْمُرُ تَعَالَى بِالتَّثَبُّتِ فِي خَبَرِ الْفَاسِقِ ليُحتَاطَ لَهُ، لِئَلَّا يُحْكَمَ بِقَوْلِهِ فَيَكُونَ -فِي نَفْسِ الْأَمْرِ-كَاذِبًا أَوْ مُخْطِئًا، فَيَكُونَ الْحَاكِمُ بِقَوْلِهِ قَدِ اقْتَفَى وَرَاءَهُ، وَقَدْ نَهَى اللَّهُ عَنِ اتِّبَاعِ سَبِيلِ الْمُفْسِدِينَ، وَمِنْ هَاهُنَا امْتَنَعَ طَوَائِفُ مِنَ الْعُلَمَاءِ مِنْ قَبُولِ رِوَايَةِ مَجْهُولِ الْحَالِ لِاحْتِمَالِ فِسْقِهِ فِي نَفْسِ الْأَمْرِ.

"Allah Ta'ala memerintahkan (kaum mukmin) untuk memeriksa dengan teliti berita dari orang fasiq, dan hendaklah mereka bersikap hati-hati dalam menerimanya dan jangan menerimanya dengan begitu saja, yang akibatnya akan membalikkan kenyataan. Orang yang menerima dengan begitu saja berita darinya, berarti sama dengan mengikuti jejaknya. Sedangkan Allah Ta'ala telah melarang kaum mukmin mengikuti jalan orang-orang yang rusak. Berangkat dari pengertian inilah ada sejumlah ulama yang melarang kita menerima berita (riwayat) dari orang yang majhul (tidak dikenal), karena barangkali dia adalah orang yang fasiq."

     Akibat orang menyebarkan berita tanpa disaring kebenarannya, maka bisa timbul berbagai macam kerusakan, seperti kekacauan, provokasi, ketakutan, atau kebingungan di tengah-tengah masyarakat akibat penyebaran berita semacam ini. Padahal Rasulullah ﷺ dengan tegas mengatakan:

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta, apabila dia mengatakan semua yang didengar.” (HR. Muslim no.7)

     Hadis Nabi ﷺ di atas menunjukkan, bahwa hukum orang yang membuat berita dusta dan orang yang “sekadar” menyebarkan berita dusta tersebut adalah sama, yaitu sama-sama disebut sebagai pendusta.

     Seseorang itu tidak layak menjadi contoh teladan (panutan), sampai dia mampu memilah dan memilih berita mana yang akan disebarkan. Ibnu Wahab berkata:

قَالَ لِي مَالِكٌ: اعْلَمْ أَنَّهُ لَيْسَ يَسْلَمُ رَجُلٌ حَدَّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ، وَلَا يَكُونُ إِمَامًا أَبَدًا وَهُوَ يُحَدِّثُ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Imam Malik berkata kepadaku: “Ketahuilah, tidak akan selamat (dari dusta) seseorang yang menceritakan semua yang dia dengar. Dan tidaklah layak menjadi panutan (menjadi tokoh), ketika dia menceritakan semua berita yang dia dengar.” (HR. Muslim dalam Muqaddimah Shahih Muslim 1 : 8)

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.

Kamis, 02 November 2023

Benarkah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Itu Gemar Memerangi Orang-orang Muslim Dan Sebaliknya Membiarkan Orang Kafir ?


 

Benarkah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Itu Gemar Memerangi Orang-orang Muslim Dan Sebaliknya Membiarkan Orang Kafir ?

Maka sebagai tanggapan kita katakan :

1.  Jika yang dimaksud memerangi fisik atau dengan pedang..maka ini tuduhan dusta. Siapa Ahlus Sunnah yang gemar memukul atau membunuh orang Islam?
Ataukah yang benar justru sebaliknya komplotan mereka sendiri yang suka main pukul atau menghalalkan menumpahkan darah ahlu qiblat yang berbuat syirik (tanpa iqomatul hujjah), menghalalkan darah orang kafir dzimmi ataupun kafir mu'ahad yang ada ikatan perjanjian tidak perang? Demikian juga bentrok dengan aparat pemerintah, demo dst..sebagaimana kebiasaan orang-orang IM, Laskar Jahat, Hamas, Syi'ah dan semisal mereka.

قُلْ هَاتُوا۟ بُرْهَٰنَكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

2.  Jika yang dimaksud adalah memerangi dengan lesan maka insya Allah benar. Itu karena shohibul bid'ah/ahlul ahwa' itu bagai musuh dalam selimut sehingga jauh lebih berbahaya daripada orang kafir tulen.

3.  Apa jika kita memerangi orang kafir dengan lesan baik di dunia nyata atau di dunia maya..wajib lapor kepada mereka (Khowarij dkk) ? Apa jika diriku membantah Yahudi dan para pembelanya di dunia maya wajib melapor, sehingga tanpa burhan menuduh kami tidak memerangi orang kafir.??

4.  Silahkan beri nomor orang-orang Yahudi ke saya..insya Allah saya siap untuk memberi nasehat atau membantah..selama tidak terkendala bahasa dan semisal.

5.  Jika mereka benar-benar memerangi orang kafir..kenapa realitanya diri mereka sendiri masih gemar tasyabbuh dan memiliki perangai seperti ahlu kitab yaitu Yahudi dan Nashrani.?? Atau ingin bukti berapa?

6. Silahkan beritahu diriku jika ada kesyirikan, bid'ah atau kemungkaran yang belum kuingkari dan perlu kuingkari? Diriku insya Allah telah berupaya semaksimal mungkin sampai resikonya menjadikan mereka membenciku, menjauhiku, enggan membeli daganganku, ...dst.

7.  Alhamdulillah sejak remaja seingatku diriku tidak pernah memukul orang Islam tanpa hak. Justru sebaliknya ada yang pernah ninju pipiku, mendorong tubuhku ataupun mengancam jotosan. Termasuk para syaithan Salafiyyun, ketika mereka kalah hujjah dan menolak berhakim kepada Allah. Wa Allahu a'lam. Laa haula wa laa quwwata illa billah..


Selasa, 31 Oktober 2023

Fatwa Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i Rahimahullah Terkait Gerakan Hamas




Fatwa Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i Rahimahullah Terkait Gerakan Hamas

فتوى الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله في حركة حماس

سُئل فضيلة المُحَدِّث علاَّمة اليمن الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله السؤال التالي: ما رأيك في الجهاد الإسلامي وحركة المقاومة الإسلامية (حماس) في الأراضي العربية المحتلة في فلسطين؟

فأجاب: (أمَّا حركة حماس فلن تكون نصراً للإسلام, ففيها الشيعي والإخواني الحزبي.... فهي جماعة حزبية لا تأمر بمعروف ولا تنهى عن منكر, وتنكر على أهل السُنة, ولو حصل لهم نصرٌ لفعلوا كما فعل في أفغانستان يوجِّه بعضهم إلى بعضٍ المدفع والرشاش, لأنهم ليسوا على قلبٍ واحد) ا.هـ.

من كتاب: تحفة المجيب على أسئلة الحاضر والغريب. للشيخ مقبل الوادعي, ص228.


     Al-Muhaddits Allamah Yaman Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i rahimahullah ta'la pernah ditanya : "Apa pendapat anda tentang jihad islami dan gerakan penegak Islam (Hamas) di bumi Arab yang bertempat di Palestina ?"

Jawaban : "Adapun gerakan Hamas maka dia tidak akan menolong Islam , karena padanya ada kelompok Syi'ah , Ikhwanul Muslimin yang hizbi....
Adapun kelompok  Hamas dia adalah kelompok Hizbiyyah , tidak memerintahkan kepada yang ma'ruf dan tidak melarang dari kemungkaran, dan bahkan mengingkari Ahlus Sunnah.
Jika mereka mendapatkan kemenangan niscaya mereka akan berbuat seperti di Afganistan , saling menembakkan meriam dan senapan , karena mereka tidak satu hati".

(lihat kitab Tuhfatul Mujib 'Ala As'ilatil hadhir wal ghorib : 1/228)
 

Bala Tentara Allah Yang Disebut Dalam Al-Qur'an Selain Orang-orang Mukmin




 

Bala Tentara Allah Yang Disebut Dalam Al-Qur'an Selain Orang-orang Mukmin


     Allah Ta'ala berfirman :

وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

"Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. Al Fath : 7)

1.  Para Malaikat

     Allah pernah menurunkan malaikat hingga yang menjadi kabar gembira dan menenangkan hati kaum Muslim hingga memenangkan Perang Badar. 

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: 'Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (QS Al Anfal 9)

وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ 

“Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS Al Anfal 10). 

2.  Air

     Allah pernah menenggelamkan kaum nabi Nuh dengan air berupa banjir. Allah berfirman :

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ

"Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Ankabut ayat 14)

3.  Angin

      Angin topan pernah menyapu bersih kaum Ad atau kaum Nabi Hud. Allah Ta’ala berfirman :

وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ * سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍ ۙ  حُسُوْمًا  ۙ  فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰى ۙ  كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ * فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ

“Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus, maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?.” (Qs. Al-Haqqah 6-8)

4. Batu/Tanah Yang Sangat Keras

     Batu termasuk salah satu bala tentara Allah yang pernah menjungkir balikan kaum nabi Luth dan di Sodom. Allah Ta''ala berfirman :

فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ

"Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras." (QS. Al Hijr : 74)

5.  Api

     Api termasuk tentara Allah, sehingga lebih taat kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman :

قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ

Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. Ibrahim : 69)

6.  Petir

     Petir adalah tentara Allah yang pernah menyambar dan menghantam kaum Tsamud (kaum nabi Sholeh) karena sombong menantang azab-Nya. Mereka semua dimusnahkan Allah ﷻ. Allah Ta'ala berfirman :

وَاَخَذَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ

"Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zhalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya." (QS. Hud : 68)

7.  Burung Ababil

     Allah Ta'ala berfirman :

وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ ٣ تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ ٤ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ ٥

"Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." (QS Al Fiil: 3-5)

     Allah juga pernah mengirim belalang, nyamuk, katak, kutu, darah, wabah penyakit, gempa bumi dll untuk menghukum ataupun adzab atas siapa yang Allah kehendaki. Itu hanya sebagian saja dari bala tentara Allah, karena hanya Dia sendiri yang mengetahui secara keseluruhan. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ  [ المدثر: 31]

“Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabb-mu melainkan Dia sendiri”. (QS. Al-Mudatstsir/74: 31)

Sifat Dari Kaum Yahudi Yang Banyak Ditiru Sebagian Umat Islam

 


Gimana mereka mengklaim dan menyeru jihad memerangi Yahudi..jika realitanya/bukti empiris menunjukkan zhohirnya diri mereka sendiri banyak yang masih memiliki sifat seperti kaum Yahudi dan gemar mengikuti jejak Yahudi.?

Laa haula wa laa quwwata illa billah..



Sifat Dari Kaum Yahudi Yang Banyak Ditiru Sebagian Umat Islam

     Sudah menjadi sunnatullah, akan ada dari sebagian umat Islam yang mengikuti Yahudi. Nabi bersabda :

لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ. قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَهِ، الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟

“Kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai, jika mereka masuk ke lubang dhabb, niscaya kalian akan mengikutinya.”
Kami katakan, “Wahai Rasulullah, apakah (yang dimaksud) Yahudi dan Nashrani?”
Beliau berkata, “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

     Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah berkata :

من الناس من يستفتي أهل العلم، فإن كانت الفتوى توافق هواه قبلها، وإلا أعرض عنها، وهذه صفة من صفات اليهود

“Sebagian orang ada yang meminta fatwa kepada ahlul ilmi (para ulama),  jika fatwa tersebut sesuai dengan hawa nafsunya maka dia menerimanya, jika tidak maka dia berpaling darinya, dan yang semacam ini termasuk sifat Yahudi.” (lihat Riyadhul Jannah, hlm. 17)

Sabtu, 28 Oktober 2023

Memetik 'Ibroh Dan Hikmah Dibalik Musibah (Tragedi) Di Palestina





 

Memetik 'Ibroh Dan Hikmah Dibalik Musibah (Tragedi) Di Palestina


Mengingkari Kemungkaran Agar Selamat dari Tenggelamnya Kapal

     Wahai saudaraku kaum muslimin... hendaknya kita saling menasehati. Jika ada saudara kita yang berbuat kesalahan atau kemungkaran maka hendaknya kita ingatkan dan kita cegah agar kita semua selamat..

عن النُّعْمانِ بنِ بَشيرٍ رضي اللَّه عنهما، عن النبيِّ ﷺ قَالَ: مَثَلُ القَائِمِ في حُدودِ اللَّه، والْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَومٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سفينةٍ، فصارَ بعضُهم أعلاهَا، وبعضُهم أسفلَها، وكانَ الذينَ في أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الماءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ، فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا في نَصيبِنا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا. فَإِنْ تَرَكُوهُمْ وَمَا أَرادُوا هَلكُوا جَمِيعًا، وإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِم نَجَوْا ونَجَوْا جَمِيعًا رواهُ البخاري.

     Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi bersabda :
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi dalam sebuah kapal. Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian bawah kala ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya, niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari)

     Kita turut berduka tatkala mendapat kabar banyak anak-anak kecil yang tak berdosa turut menjadi korban akibat perang yang terjadi di Palestina dan Israel. Akan tapi kita beriman setiap taqdir Allah terdapat hikmah yang agung dan sempurna. Dan Allah lebih mengetahui hikmah dari setiap taqdir yang telah Allah tetapkan.

     Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah bersabda :

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

     Wahai saudaraku.. Ketahuilah musibah dan kerusakan yang terjadi di Palestina itu insya Allah penyebabnya diri mereka sendiri. Ada sekelompok orang jam''iyyah melakukan kemungkaran (melakukan jihad tidak syar'i atau menyelisihi kaidah jihad & adab perang yang diajarkan Nabi dan para Shahabat)..yang lain tidak berupaya mencegah sehingga akibatnya ikut tenggelam bersama. Dan hendaknya kejadian tersebut kita ambil 'ibroh dan jangan diulangi dengan membuat kesalahan serupa.

     Allah Ta'ala berfirman :

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

” Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Q.S. Ar Rum:41)

     Wahai saudaraku.. Jangan disalahpahami bahwa diriku tidak menginginkan Baitul Maqdis kembali kepada kaum muslimin. Sebagai muslim Ahlus Sunnah dan seorang 'abdi Allah, saya pun berharap Baitul Maqdis bisa kembali kepada kaum muslimin. Tapi hendaknya dengan cara yang benar dan sesuai syari'at. Dalam perkara jihad atau perang itu ada kaidah jihad dan adab perang. Ini yang membedakan antara jihad syar'i dengan jihad ghuluw.

     Diriku berkeyakinan untuk membebaskan Baitul Maqdis di Yerusalem (Palestina) membutuhkan sosok-sosok para lelaki yang menjaga hukum-hukum Allah, seperti dalam hadits :

لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود، فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر، والشجر، فيقول الحجر، أو الشجر: يا مسلم، يا عبد الله، هذا يهودي خلفي، فتعال فاقتله

“Tidak datang kiamat, sampai kaum Muslimin memerangi Yahudi. Kaum Muslimin memerangi mereka sampai-sampai mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu batu dan pohon tersebut berkata: ‘Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku’. Kemudian Muslim mendatanginya dan membunuhnya.” (Muttafaqun ‘alaih).

     Hanya orang-orang yang menjaga hukum-hukum Allah insya Allah yang akan Allah tolong untuk mebebaskan Baitul Maqdis. Bukan orang-orang yang tidak menjaga sholat, para pelaku syirik akbar (pakai jimat dll), orang berpaham Khawarij, ataupun para shohibul bid'ah/ahlul ahwa'. Allah Ta'ala berfirman :

ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون

“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih..” (QS. Al-Anbiya: 105).

عَنْ أَبِي العَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))، وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ: (( اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً )).

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).

     Itu sebabnya hendaknya kita berupaya menjadi hamba Allah yang sholih dan bertaqwa dengan menjaga hukum-hukum Allah serta banyak minta ampun kepada Allah dari setiap dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Semoga dengan demikian kelak Allah memberi kemenangan yang hakiki kepada kita di dunia dan akhirat..

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين

"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah

  "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...