Sabtu, 18 Juni 2022

Kisahku "SALAFI"




بسم الله الرحمن الرحيم


الحمد لله رب العالمين, والصلاة و السلام على نبينا محمد, عبدالله و رسوله وعلى اله و صحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم  الدين, و بعد :


     Tulisan ini insya Allah berisi ringkasan biografi atau riwayat hidup saya. Walau mungkin tiada yang istimewa di sisi jin dan manusia semoga setidaknya bisa untuk memperkenalkan diri dan menepis jika ada prasangka dusta. Kemudian setiap Taqdir Allah terdapat hikmah yang agung dan sempurna sehingga berhak kita cintai..walhamdulillah.


Kelahiran dan Masa Pertumbuhan

1. Saya dilahirkan di kota Blora bulan Rojab 1401H (1981 M). Sesuai fithroh anak kecil maka diriku tidak ingin jauh dari hadhinah(pengasuh) yang sah, tapi orang tuaku menekan saya supaya sekolah sehingga saya jalani dengan rasa tertekan(sering menangis) serta tidak menikmati kebahagiaan sekolah. Saya dimasukkan ke sekolah milik pemerintah mulai SD sampai perguruan tinggi. Setelah lulus dari SMA saya dikirim untuk belajar di salah satu perguruan tinggi negeri terbesar yang ada di kota Malang. Waktu itu saya baru sembuh sakit types setelah dirawat di rumah sakit 10 hari. Walau tanpa belajar sungguh-sungguh, saya diterima di jenjang D3 Fakultas Pertanian perguruan tinggi negeri. Karena saya termasuk lulusan D3 dengan IPK cukup tinggi, maka setelah lolos seleksi diterima untuk alih jenjang ke S1 Reguler di kampus yang sama.
2. Saya dilahirkan dan dibesarkan di sebuah desa. Saya adalah anak ke 6 dari 8 bersaudara dari keluarga muslim yang cukup sederhana, dihormati dan berpendidikan. Bapak saya bekerja sebagai guru PNS dan bertani. Sejak usia sekitar 10 tahun saya sudah mengidolakan Nabi Muhammad ﷺ dan para Shahabat sehingga suka membaca kisahnya. Selain ke sekolah saya termasuk sedikit gaul dan pendiam sehingga lingkungan insya Allah tidak banyak pengaruhnya terhadap saya. Walau saya keturunan suku Jawa, pada usia tersebut diriku sudah biasa menyelisihi adat jahiliyah Jawa diantaranya: mengingkari sesajen, perdukunan, enggan ikut ziaroh qubur khusus Romadhon, tidak mau ikut hajatan/slametan, tidak mau buwohan, tidak pernah menyanyi di masjid, enggan ikut bid'ah halal bi halal, mengingkari sihir nambak hujan, membenci kebiasaan buruk merokok dll. Akibatnya tidak sedikit manusia atau syaithon yang menggunjing. Sehingga saya khitan pun menjelang baligh supaya tidak diadakan walimah khitan sebagaimana umumnya para Shahabat Nabi berkhitan menjelang baligh. Kemudian ketika usiaku sekitar 17 tahun saya pernah didatangi syaithon insya Allah sejenis jin ifrit yang mungkin berupaya membunuh atau membakar wajahku dengan syihab sehingga saya merasakan panasnya, tapi Allah melindungiku waalhamdulillah.
3.  Setiap muslim hukum asalnya adalah selamat atau Ahlus Sunnah kecuali setelah terbukti penyimpangannya. Pada usia sekitar 13 tahun diriku mulai simpati terhadap 4 imam Ahlus Sunnah dan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahumullah serta berharap semoga termasuk Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

Mencari Al Haq dan Bersama Salafiyyah

     Pada tahun 1420 H (1999 M) saya kuliah di sebuah perguruaan Tinggi Negeri di Malang. Disela-sela kuliah saya suka berada di masjid/mushola kampus, perpustakaan ataupun ke toko buku. Dengan bertawakkal hanya kepada Allah berupaya membaca dan mempelajari ajaran Islam. Alhamdulillah saya tidak pernah masuk sebuah jam'iyyah/lembaga dakwah/ormas Islam, tidak pernah mencukur jenggot, tasawwul/mengajukan beasiswa ataupun kebiasaan buruk merokok. Saya sudah membenci acara tahlilan bid'ah, isbal, foto, musik, yayasan dan pemilu sebelum kenal orang-orang salafiyyah. Demikian sudah membenci orang-orang yang gemar teriak-teriak atau menyanyi di masjid pakai pengeras suara sehingga bisa mengganggu orang lain yang sedang ibadah, sebagaimana para syaithon senang mengganggu orang sholat ataupun ibadah yang disyari'atkan Allah. Walau banyak dari mereka tanpa dengan dalil/hujjah menyangka itu syi'ar Islam, tapi demi Allah itu dusta. Itu semua karena mereka lebih mengedepankan hawa nafsunya.
     Pada tahun 1423 H (2002 M) ketika saya semester 6, qodarullah ibu saya meninggal dunia. Waktu itu banyak orang yang menentang karena keluarga kami tidak mau mengadakan tahlilan dan selamatan kematian. Saya katakan bahwa jika diadakan acara tersebut maka saya akan pergi dari rumah pada hari itu juga. Karena demi Allah setahu saya ibadah tersebut termasuk bid'ah sesat yang tiada contohnya dari Nabi ﷺ dan para Shahabat Rodhiyaallahu 'anhum. Saya dirundung duka (dengan tetap ridho taqdir Allah) sehingga bertekad ingin memperdalam dan mempelajari Islam yang murni sebagaimana Islam yang diajarkan Nabi ﷺ dan para Shahabat Rodhiyaallahu 'anhum. Kemudian saya memutuskan alih jenjang ke S1 dengan harapan bisa lebih mudah untuk mendapatkan informasi karena waktu itu saya tidak tahu harus mondhok di mana.
     Pada tahun 1423 H (2002 M) juga saya mulai aktif ikut menghadiri majelis ta'lim orang-orang Salafiyyah karena melihat zhohirnya mereka mengingkari syirik dan bid'ah serta mengklaim mengikuti Salafush Sholih. Laki-lakinya memelihara lihyah/jenggot dan tidak musbil, sedang wanitanya jilbabnya cukup besar dan banyak yang bercadar. Tapi ternyata setelah bersama mereka, saya mulai mengetahui adanya ketidakkonsekwenan dan ketidakkonsistenan kelompok Salafiyyah sehingga menjadikan saya pindah-pindah untuk mencari guru yang benar-benar mengajarkan madzhab dan manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
     Pada tahun 1425 H (2004 M) setelah mempelajari isi kitab Fathul Majid syarh kitab Tauhid maka saya merasa malu kepada Allah sehingga memutuskan meninggalkan kuliah (meski waktu itu sudah mulai penyusunan tugas akhir skripsi), kemudian belajar ilmu agama di ponpes Salafiyyah di Jawa. Insya Allah saya beriman jika kita meninggalkan sesuatu karena Allah, insya Allah akan mendapat ganti dengan sesuatu yang lebih baik di dunia ataupun di akhirat. Sekitar 10 tahun lamanya saya berupaya mencari al haq dengan bertawakkal dan berdoa kepada Allah kemudian membaca buku, belajar di ponpes Salafiyyah atau pun pindah-pindah pondhok/guru. Akhlaq yang paling kucintai adalah jujur dan sebaliknya akhlaq yang paling saya benci adalah dusta. Saya punya prinsip bahwa pendusta dan para pelaku dosa besar dari ahlu ahwa' insya Allah tidak layak diambil ilmunya kecuali jika mereka bertaubat. Sejak sebelum LJ (laskar jahat) resmi dibubarkan saya pernah mengambil ilmu dari sekitar 50  pak ustadz Salafiyyah alumni Timur Tengah diantaranya alumni Unaizah, Jami'ah Islam Madinah, Makkah, Darul Hadits Dammaj ataupun Pakistan..mulai di kota Malang, Gresik, Jogja, Solo, Kediri, Sragen, Magetan ataupun Lamongan sehingga setahu saya insya Allah ada lebih dari 10 hizb dan versi ajaran Salafiyyah di Indonesia.
     Saya pernah mendapat tawaran biaya untuk berangkat belajar ke Dammaj dari salah seorang teman saya Salafiyyah. Walau saya sangat mengidamkan bisa belajar ke Darul Hadits Dammaj Yaman, tapi saya tidak ingin hati saya terfitnah sehingga tawaran tersebut saya tolak secara halus sebagaimana imam Ahmad juga pernah menolak ketika beliau ditawari harta untuk rihlah. Beliau lebih milih bekerja untuk mendapatkan uang atau bekal yang bisa digunakan rihlah mencari hadits.
     Saya tinggal dan belajar di ponpes Salafiyyah sekitar 7 tahun..tapi Qodarullah ruh saya insya Allah tetap tidak bisa berkumpul dan sering berselisih dengan orang-orang Salafiyyah beragam versi. Insya Allah saya belum ada hajat menyebutkan nama-nama pak ustadz Salafiyyah tersebut untuk tujuan menghinakan atau mungkin ada yang bertaubat kepada Allah.
     Alhamdulillah setiap kepindahan saya bukan karena sebab diusir pak ustadz dan insya Allah bukan pula karena saya murid yang bermasalah, sebagaimana juga saya meninggalkan kuliah waktu tugas akhir skripsi bukan karena saya mahasiswa yang bermasalah kemudian dikeluarkan. Tapi insya Allah karena hati saya membenci kemungkaran dan kemaksiatan sehinga saya tinggalkan karena Allah. Bahkan sebelum saya mengingkari mereka, insya Allah tidak sedikit pak ustadz Salafiyyah yang menaruh simpati dan menyatakan salut terhadap saya dalam tamasuk bisunnah serta berharap saya tidak pindah pondhok. Lain hal setelah saya mengingkari mereka maka bukan saja digunjing, dicela ataupun di-hajr, tapi pernah sampai diteror dengan menyembunyikan identitas diri seperti yang pernah dilakukan orang-orang Salafiyyah dari ponpes di Banyutengah Gresik Jawa Timur. Mereka mengklaim di atas kebenaran meski faktanya tidak mampu mendatangkan burhan dan enggan diajak berhakim kepada Allah Al Hakim untuk membuktikannya. Insya Allah sebagaimana iblis/syaithon yang berani berdusta atas nama Allah, mengklaim lebih berilmu dan memberi nasehat tapi faktanya dengan tujuan untuk menjerumuskan Adam 'alaihis salam dan Hawa. Laa haula wa laa quwwata illa billah.
     lnsya Allah penyimpangan orang-orang Salafiyyah beragam versi di Indonesia diantaranya:
1. Tidak mengamalkan Al Qur'an dan As Sunnah sesuai pemahaman Salaful Ummah, tapi hanya dijadikan sebagai teori atau slogan semata. Dalam banyak perkara mereka kalah hujjah dan tidak mampu sebutkan salafnya.
2. Menyelisihi Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dan Ushulus Sunnah yang terdapat ijma'. Diantaranya tafarruq dan memisahkan diri dari umaro' dengan mengadakan sholat Jum'at ataupun sholat 'Id sendiri sebagaimana kebiasaan para ahlul bida' wat tafarruq.
3. Dusta dan khianat terhadap amanah (termasuk khianat terhadap ilmu, harta dan anak) diantaranya dengan tidak mengamalkan ilmu ataupun menyerahkan anak kepada orang yang tidak berhak menjadi hadhinah yang sah bagi anak tersebut. Tidak sedikit perkara yang dulunya mereka ingkari kemudian sekarang mereka halalkan. Contohnya: foto, video, tasawwul, sekolah ikhtilath, wanita safar atau merantau tanpa mahrom.
4. Tidak bersikap inshof dan adil terutama terhadap lawannya. Jika yang melakukan kesalahan temannya maka tidak jarang mereka bela. Sebaliknya jika yang melakukan kesalahan adalah lawan maka tanpa pikir panjang dijatuhkan. Contoh ketika terjadi kasus masalah yayasan, warol, panti asuhan, aqidah kufur ayam jago melihat Allah, dan lain-lain. Sehingga sampai pernah ada di antara mereka yang rela merobek kehormatan imam ibnu Hazm rohimahulloh demi membela kesalahan temannya yang mengharamkan warol (biawak).
5. Mayoritas tidak mengerjakan sholat Jum'at, dan sholat 'Id ma'al umaro' (amir yang sah/wakilnya) sebagaimana dilakukan ahlul bid'ah wa tafarruq yang mana amal perbuatan tersebut menyelisihi ijma' Salaful Ummah dan menyelisihi aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
6. Tidak menjaga iffah dan gemar tasawwul (minta-minta) diantaranya dengan mengajukan beasiswa, mengajukan proposal dana, penggalangan dana untuk kepentingan hizb/kelompok ataupun atas nama dakwah. Dan perkara tersebut dilakukan bukan dalam keadaan darurot.
7. Tidak mengajak umat untuk bersatu di atas al haq dan al jama'ah, tapi justru mayoritas mengajak tafarruq ataupun bergolongan-golongan dengan mendirikan jam'iyyah, muassasah/yayasan, majmu'ah/group/geng ataupun organisasi Islam.
8. Tidak at tawasuth, tapi justru banyak yang tafrith dan ghuluw dalam perkara aqidah dan manhaj.
9. Tidak ittiba'us sunnah sehingga banyak dari mereka mengamalkan perkara  bid'ah yang tanpa burhan dan salafnya seperti halnya mereka mendirikan jam'iyyah ataupun panti asuhan salafiyyah untuk mengasuh anak-anak kecil ataupun para gadis yang seharusnya dipingit dalam rumah.
10. Tasamuh terhadap kemungkaran dan membenci orang yang gemar amar ma'ruf nahi munkar. Contohnya terhadap Ilmu Pengetahuan Ateisme (IPA) yang mengajarkan teori bathil dan kufur tentang tiada Pencipta alam semesta, hukum kekekalan energi yang tidak bisa musnah, teori abiogenesis dan biogenesis, teori manusia berasal dari kera, teori heliosentris dan lain-lain yang diajarkan pada kurikulum sekolah.
11. Tidak taat kepada umaro' dalam perkara ma'ruf seperti sholat Jum'at dan semisal.
12. Gemar menerjang perkara haram bukan karena darurot ataupun untuk hajat wajib. Contoh tafaqquh fiddin tidak diwajibkan bagi wanita dan anak kecil sebagaimana jihad dengan pedang..tapi demi perkara yang tidak Allah wajibkan banyak dari mereka rela menerjang perkara haram.
13. Mengamalkan taqlid, ta'ashub dan tahazub serta mengajak menyembah thoghut, akabir ataupun ulama' yang tidak bersama hujjah.
14. Membolehkan shuroh bernyawa (termasuk foto dan video) dalam keadaan mereka tahu Nabi ﷺ melarang shuroh bernyawa (tanpa memerinci gambar hasil lukisan tangan, kamera, alat/mesin pencetak gambar, sihir dan semisal) baik gambar tersebut disembah ataupun tidak disembah.
15. Membolehkan menitipkan gadis dan anak kecil kepada hadhinah yang tidak sah ataupun panti asuhan (pondhok wanita/TN dan pondhok anak kecil) yang tiada salafnya.
16. Gemar mengikuti hawa nafsu dan cinta dunia sehingga sampai rela menerjang perkara yang dilarang dan diharamkan Allah.
17. Mengangkat amir jam'iyyah dan membolehkan intikhobath/pemilu yang tiada contohnya dari salaful ummah.
18. Membuat tanzhim hizbiyah yang menuntut ketaatan dan memberi 'iqob tanpa hujjah.
19. Mengamalkan wala' wal baro' tidak karena Allah. Rosulullah ﷺ bersabda:

أَوْثَقُ عُرَى الْإِيمَانِ الْمُوَالَاةُ فِي اللهِ وَالْمُعَادَاةُ فِي اللهِ وَالْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي الله

“Tali iman yang terkuat adalah muwalah (berkasih sayang) karena Allah dan mu’adah (bermusuhan) karena Allah. Cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (hadits hasan diriwayatkan imam Ath Thobaroni).
Adapun Ahlus Sunnah wal Jama'ah maka loyalitas hanya dalam masalah kebenaran.
Dan masih banyak penyimpangan lainnya yang insya Allah terkait pembahasan dan bantahan terhadap syubhat akan saya tulis lebih rinci pada tulisan-tulisan saya setelahnya secara bertahap. Allahul Musta'an. Laa haula wa laa quwwata illa billah.

SALAFI: Salafiyyah Aku Lepas, Ahlussunnah Fahamku InsyaAllah

     Aqidah dan manhaj Salaf itu tidaklah sama dengan aqidah dan manhaj Salafiyyah/Salafiyyun, sebagaimana juga manhaj para Shohabat Nabi berbeda dengan Ashhabiyyah ataupun Muhammadiyyah. Saya bersama Salafiyyah sekitar 19 tahun lamanya, tapi ternyata ruh saya insya Allah tetap tidak bisa berkumpul dan berselisih dengan mereka. Pada tahun 1443 H (2020 M) akhirnya saya memutuskan berlepas diri dari Salafiyyah dan kembali hanya menisbatkan kepada Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang mana istilah tersebut sudah ada sejak pada zaman Shahabat terutama setelah muncul ahlul bid'ah.
     Ada beberapa sebab diriku yaqin insya Allah di atas haq dan memutuskan "SALAFI" atau berlepas diri dari kelompok Salafiyah:
1. Diriku insya Allah berpegang kepada Al Qur'an dan As Sunnah sesuai pemahaman Salaful Ummah.
2. Setelah berpegang hujjah, saya insya Allah juga pernah mimpi ditolong Nabi Muhammad ﷺ bersama malaikat Jibril dengan diberi 2 tali pegangan dari cahaya yang sangat kokoh dan kuat menjulang ke Langit..wa Allahu a'lam.
3. Dalam banyak perkara kelompok Salafiyyah zhohirnya tidak bersama hujjah dan tidak mampu mendatangkan burhan serta salafnya.
4. Mereka enggan jika saya ajak berhakim kepada Allah Al Azizul Hakim untuk membuktikan al haq..Hakim yang Maha Adil di dunia dan di Akhirat. Allah Hakimun 'Alim yang Maha Benar dan tidak mungkin zholim.
5. Mereka zhohirnya tidak taqwa karena gemar berbuat mungkar dengan mengajak kesyirikan, bid'ah, mengikuti hawa nafsu, cinta dunia dan dosa-dosa besar ataupun berbagai penyimpangan.
6. Saya insya Allah beberapa kali pernah mimpi melihat para Shahabat Nabi diantaranya Abu Bakr Ash Shidiq.
7. Insya Allah ada isyarat tafsir mimpi saya melihat ada 2 Bulan di Langit yang salah satunya palsu dan mimpi melihat Bulan raksasa yang cahayanya mampu membakar apa-apa yang ada di muka Bumi kecuali terhadap orang-orang mukmin.
8. Pernah mimpi dengan pertolongan Allah sehingga mampu mencekik iblis laknatulloh yang mendatangiku.
9. Mimpi ruh diperlihatkan Jannah yang cahayanya sangat terang benderang walau tiada matahari dan tanamannya dari emas berkilau sangat indah.
10. Diriku sudah sekitar 17 tahun mengharapkan pasangan : (1) gadis mukminah yang sehat akalnya dan berilmu(tidak bodoh), (2) akhlaq tidak mengikuti hawa nafsu, (3) taqwa dan bukan orang fasiq yang gemar melakukan dosa besar, (4) jujur, "sabar" dan bukan shohibul bid'ah, (5) zhohirnya qona'ah, tidak rakus dunia dan batinnya zuhud terhadap dunia..kemudian (6) gadis pingitan, jilbabnya panjang menjulur dari atas kepala sampai bawah mata kaki dan gemar menutup seluruh wajahnya, (7) jasad dan jiwa normal. Tapi fakta setahu saya mayoritas wanita Salafiyyah tiada yang seperti itu..wa Allahu a'lam.
11. Orang-orang Salafiyyah (termasuk pak ustadznya) setelah bermaksiat kepada Allah kemudian berselisih dengan saya insya Allah tidak sedikit yang mendapat balasan dari Allah ataupun Allah hinakan di dunia. Diantaranya: (1) ada yang terfitnah agamanya sehingga semakin banyak penyimpangannya, (2) ada yang terfitnah dunia sehingga demi mengumpulkan dunia tidak peduli nerjang maksiat, (3) ada pak ustadz yang terjerumus pacaran dengan isteri teman dekatnya sampai minta khulu', (4) ada yang gabung dengan orang-orang menyimpang yang dulunya dia ingkari, (5) ada yang tersingkir sehingga terpaksa membangun masjid baru, (6) setelah tanpa burhan mengharamkan warol, ada yang pernah terjatuh aqidah kufur ayam jago melihat Allah, (7) ada yang pondhoknya tertimpa kasus pacaran yang memalukan, (8) Allah mencabut rasa segan di hati lawannya, (9) dan lain-lain.
     Keyaqinan saya insya Allah semakin kokoh terlebih setelah Allah turunkan waba'41 (covid-19) yang melanda mayoritas negara di berbagai penjuru dunia karena sebelumnya ada tetanggaku Salafiyyah di depanku dengan angkuh berkata intinya "jika dirimu memang benar dan punya doa mustajab maka orang-orang sedunia tentu celaka terkena doamu" kemudian sambil tertawa melecehkan.
       Wabah penyakit adalah rohmat bagi orang-orang mukmin dan adzab atas orang-orang yang Allah Kehendaki. Alhamdulillah saya sebagai seorang mukmin insya Allah selalu ridho untuk berhakim kepada Allah di dunia dan akhirat. Bukankah Allah hakim yang paling adil?

اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ 
     
Adapun aktifitas saya sampai sekarang insya Allah setelah berupaya tunaikan kewajiban sebagai 'abdi Allah (sebagaimana itu tujuan Allah menciptakan jin dan manusia), maka saya bekerja pelihara beberapa ekor kambing, berkebun dan berdagang (madu) sebagaimana pekerjaan mayoritas nabi dan para Shahabat Nabi. Setiap Taqdir Allah terdapat hikmah yang agung dan sempurna sehingga berhak kita cintai. Laa ilaha illa Allah. 


Penutup

     Allah Ta'ala berfirman:

قَالَ اللَّهُ هَٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Allah berfirman, "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang shodiq dari kejujuran mereka. Bagi mereka Jannah yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun ridho terhadap Allah. Itulah kemenangan yang agung." (QS. 5 Al-Maidah: 119).
     Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukany rohimahullah berkata:

«إن الباطل وإن ظهر على الحق في بعض الأحوال وعلاه، فإن الله سيمحقه ويبطله ويجعل العاقبة للحق وأهله»

"Sesungguhnya kebathilan walaupun mengalahkan kebenaran pada sebagian keadaan dan mengunggulinya, maka sesungguhnya Allah pasti akan melenyapkan dan menghancurkannya serta menjadikan kesudahan yang baik bagi kebenaran dan orang-orang yang mengikutinya.

رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّۗ وَرَبُّنَا الرَّحْمٰنُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ

"Ya Robb-ku, berilah keputusan dengan adil. Dan Robb kami Maha Pengasih, tempat memohon segala pertolongan atas semua yang kalian katakan.”

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين





Blora, 19 Dzulqo'dah 1443 H


Hazim Al Jawiy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah

  "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...