Allah Berada Di Atas Semua Makhluq Dan Istawa Di Atas 'Arsy
Allah berada di atas semua makhluk-Nya, sedang ilmunya meliputi semua tempat. Allah berkalam :
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ .... ٥٤
"Sungguh, Rabb-mu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia ber-istiwa' di atas ‘Arsy. ...."(QS. Al-A'raf : 54)
اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى ٥
(Dialah Allah) Ar-Rahman istawa di atas ʻArasy.(QS. Thaha : 5)
Istiwa’ secara hakikat dan bukan majas. Kita bisa memahaminya dengan bahasa Arab yang dengannya wahyu diturunkan. Terkait sifat istiwa' ini para Ulama di antaranya Imam Malik, Robi'ah, dan para Ulama yang lain menegaskan:
الاستواء معلوم، والكيف مجهول، والإيمان بـــه واجب، والسؤال عنه بدعة
"Istiwa’ itu maknanya ma'lum (telah diketahui), kaifiyyahnya (caranya) tidak diketahui, mengimaninya wajib, bertanya-tanya tentangnya adalah bid'ah."
Istiwa' Allah tidak sama dengan istiwa' makhluk. Karena Allah tidak butuh makhluq, sebaliknya semua makhluq membutuhkan Allah. Allah berada di atas ’Arsy-Nya dan terpisah dari makhluk-Nya sebagaimana yang Ia sifatkan diri-Nya dalam Kitab-Nya. Allah ta’ala berkalam tentang diri-Nya :
لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١١
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar