Senin, 24 Juni 2024

Kewajiban Mengikuti Ajaran Islam Yang Murni



 

Kewajiban Mengikuti Ajaran Islam Yang Murni


وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ 

"Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari (kalangan) orang-orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung." (QS. At Taubah : 100)

✍🏻  Rasulullah bersabda :

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا, فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ, عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ, وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ, فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةً ضَلاَلَةٌ.” رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ, وَقَالَ:حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

"Dan sesungguhnya siapa di antara kalian yang masih hidup sepeninggalku niscaya ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Al Khulafa' Ar Rasyidin Al Mahdiyin (para pemimpin yang terbimbing lagi diberi petunjuk). Gigitlah Sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian, dan hati-hatilah kalian dari perkara muhdats yang diada-adakan, karena setiap bid`ah adalah sesat.” ( HR. Tirmidzi dan dia berkata bahwa hadits ini hasan shahih)

✍🏻  Perpecahan kaum muslimin dalam agama, telah dikabarkan oleh Rasulullah Diriwayatkan dari shahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

أَلَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِينَا فَقَالَ: أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ: ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

“Ketahuilah, ketika sedang bersama kami Rasulullah bersabda, “Ketahuilah! Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari kalangan ahlu kitab berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Tujuh puluh dua golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga, yaitu al-jama’ah.” (HR. Abu Dawud no. 4597, hadits ini hasan)

✍🏻 Dalam riwayat At-Tirmidzi, dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بني إسرائيل حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أُمَّهُ عَلَانِيَةً لَكَانَ فِي أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ، وَإِنَّ بني إسرائيل تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً ، قَالُوا: وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي

“Rasulullah ﷺ bersabda, "Pasti akan datang kepada umatku, sesuatu yang telah datang pada bani Israil seperti sejajarnya sandal dengan sandal. Sehingga apabila di antara mereka (bani Israil) ada orang yang menggauli ibu kandungnya sendiri secara terang-terangan, maka pasti di antara umatku ada yang melakukan demikian. Sesungguhnya bani Israil terpecah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka. kecuali satu golongan.”
Para Shahabat bertanya, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Mereka adalah golongan yang berjalan di atas millah-ku dan para Shahabatku.” (HR. Tirmidzi no. 2641, hadits ini hasan)



Jumat, 21 Juni 2024

Dusta Akhlaq Yang Paling Dibenci Nabi ﷺ Dan Bukan Tabiat Seorang Mukmin ( Ahlus Sunnah )



 

Dusta Akhlaq Yang Paling Dibenci Nabi ﷺ Dan Bukan Tabiat Seorang Mukmin ( Ahlus Sunnah )


اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ

"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat الله, dan mereka itulah pendusta." (QS. An Nahl : 105)

إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

"Sesungguhnya الله tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta." (QS. Al-Mukmin/Ghâfir/40 : 28)

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا»
(صحيح) - (متفق عليه)

✍🏼 Dari Abdullah bin Mas'ūd radhiyallāhu 'anhu dia berkata; Rasulullah bersabda, "Hendaknya kalian jujur karena kejujuran itu menuntun pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu mengantar ke Jannah (Surga). Sungguh seorang yang selalu jujur dan memilih kejujuran akan dicatat di sisi الله sebagai orang jujur. Jauhilah dusta karena dusta itu menjerumuskan pada al fujur (kedurhakaan) dan sesungguhnya al fujut itu menjerumuskan kepada neraka. Sungguh seseorang senantiasa berdusta dan memilih dusta sampai dicatat di sisi الله sebagai pendusta."  (Hadits shahih - Muttafaq 'alaih)

حدثنا يحيى بن موسى حدثنا عبد الرزاق عن معمر عن أيوب عن بن أبي مليكة عن عائشة قالت : ما كان خلق أبغض إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم من الكذب ولقد كان الرجل يحدث عند النبي صلى الله عليه وسلم بالكذبة فما يزال في نفسه حتى يعلم أنه قد أحدث منها توبة

✍🏼 Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Muusaa : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrazzaaq, dari Ma’mar, dari Ayyuub, dari Ibnu Abi Mulaikah, dari ‘Aaisyah, ia berkata : “Tidak ada akhlaq yang paling dibenci oleh Rasulullah  daripada dusta. Sungguh dulu ada seorang laki-laki yang berbicara di sisi Nabi  dengan kedustan. Maka hal itu senantiasa membekas dalam diri beliau hingga beliau mengetahui dirinya telah bertaubat darinya” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1973; shahih).

✍🏼 Banyak di antara Shahabat yang mengecualikan dusta di antara tabiat jelek yang bisa ada pada diri seorang mukmin. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitabnya Al-Iman no.80:

قال: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: «الْمُؤْمِنُ يُطْبَعُ عَلَى الْخِلَالِ كُلِّهَا إِلَّا الْخِيَانَةَ وَالْكَذِبَ»

Ibnu Abi Syaibah berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id, dari Sufyan, dari Manshur, dari Malik bin Al-Harits, dari Abdirrahman bin Yaziid, dari Abdullah (Ibnu Mas'ud), ia berkata: “Sorang mukmin diberi tabi’at dengan semua sifat kecuali khianat dan dusta”. (Dishahihkan oleh syaikh Albaniy rahimahullah dalam tahqiq kitab Al-Iman hal.35.)

حدثنا يحيى بن سعيد عن سفيان عن سلمة بن كهيل عن مصعب بن سعد عن سعد قال : " المؤمن يطبع على الخلال كلها إلا الخيانة والكذب"

✍🏼 Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Sa’iid, dari Sufyaan, dari Salamah bin Kuhail, dari Mush’ab bin Sa’d, dari Sa’d (bin Abi Waqqaash), ia berkata : “Seorang mukmin dapat bertabiat dengan semua sifat, kecuali khianat dan dusta.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Iman no. 81; shahih).

Sabtu, 08 Juni 2024

Al-Jama'ah Adalah Para Shahabat Nabi ﷺ Mereka Ahlus-Sunnah Wal Jama'ah


 

Al-Jama'ah Adalah Para Shahabat Nabi ﷺ
Mereka Ahlus-Sunnah Wal Jama'ah


قال البربهاري رحمه الله في شرح السنة: “اعلموا أن الإسلام هو السنة, والسنة هي الإسلام ولا يقوم أحدهما إلا بالآخر فمن السنة لزوم الجماعة, فمن رغب غير الجماعة وفارقها فقد خلع ربقة الإسلام من عنقه وكان ضالا مضلا, والأساس الذي تبنى عليه الجماعة هم أصحاب محمد صلى الله عهليه وسلم ورحمهم الله أجمعين, وهم أهل السنة والجماعة, فمن لم يأخذ عنهم فقد ضل وابتدع وكل بدعة ضلالة والضلالة وأهلها في النار”.

     Imam Barbahari rahimahullah di Syarhus Sunnah berkata :

“اعلموا أن الإسلام هو السنة, والسنة هي الإسلام ولا يقوم أحدهما إلا بالآخر فمن السنة لزوم الجماعة, فمن رغب غير الجماعة وفارقها فقد خلع ربقة الإسلام من عنقه وكان ضالا مضلا, والأساس الذي تبنى عليه الجماعة هم أصحاب محمد صلى الله عهليه وسلم ورحمهم الله أجمعين, وهم أهل السنة والجماعة, فمن لم يأخذ عنهم فقد ضل وابتدع وكل بدعة ضلالة والضلالة وأهلها في النار”.

"Ketahuilah sesungguhnya Islam adalah As-Sunnah dan As-Sunnah adalah Islam dan masing-masing tidak bisa dipisahkan.

Termasuk bagian dari As-Sunnah adalah tetap di atas Al-Jama'ah, barangsiapa condong kepada selain Al-Jama'ah dan menyelisihinya maka ia telah melepas tali Islam dari pundaknya dan telah tersesat dan menyesatkan.

Landasan dan tolok ukur Al-Jama'ah adalah para Shahabat Nabi Muhammad semoga الله merahmati mereka semua, mereka adalah Ahlus-Sunnah Wal Jama'ah, barangsiapa yang tidak mengambil kebenaran dari mereka maka ia telah memilih jalan kesesatan dan kebid'ahan. Setiap yang bid'ah adalah sesat dan setiap pelaku kesesatan berhak masuk Neraka."

Sabtu, 01 Juni 2024

Hukum Membuat Tashwir Muhadhoroh (Video Ceramah) untuk Disebarluaskan




 

Hukum Membuat Tashwir Muhadhoroh (Video Ceramah) untuk Disebarluaskan


ماحكم تصوير المحاضرات بالفيديو

نص السؤال : ماحكم تصوير المحاضرات بالفيديو بحجة أن المحاضرة ستنقل إلى بلاد بعيدة مثل أمريكا وأمثالها ؟

نص الإجابة : إيه إيه يا إخواننا البركة من الله ربّ كلمة تقال في مجلس صغير فتطير في الآفاق ، وربّ كلمة يرددها الناس أو الحزبيون وغيرهم وتنتهي ولا يصير لها أثر .
فأنا أقول : مسألة التصوير تعتبر محرمة ؛ الرسول - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول : " كل مصور في النار " ، ويقول الرسول - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - كما في حديث أبي هريرة في < جامع الترمذي > : " يخرج عنق من النار فيقول : إني وكلت بثلاثة : بكل جبارٍ عنيد ، ومن جعل مع الله إله آخر ، وبالمصورين " ، ويقول النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - : " إن الملائكة لا تدخل بيتاً فيه كلب ولا صورة " .
وحلقات العلم هي مباركة لأن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول : " وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله ويتدارسونه فيما بينهم إلا نزلت عليهم السكينة ، وحفتهم الملائكة ، وغشيتهم الرحمة " شاهدنا من هذا : " حفتهم الملائكة " لكن أولئك المصورون يُطيرون الملائكة من المجلس .
فالقصد إن هذا منكر يجب إنكاره بحسب الطاقة لا تحدث فتنة إذا لم تستطع أن تغير المنكر خرجت والله المستعان ، والرسول - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول : " من رأى منكم منكراً فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه ، فإن لم يستطع فبقلبه ؛ وذلك أضعف الإيمان " .

https://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=1942


Hukum Membuat Tashwir Muhadhoroh (Video Ceramah) untuk Disebarluaskan - Syaikh Muqbil Al-Wadi'iy

Pertanyaan :

Apa hukum mengambil video Muhadhoroh (ceramah) dengan alasan agar ceramah tersebut bisa sampai ke negara-negara yang jauh seperti amerika dan semisalnya?

Jawaban Syaikh al-Muhaddits Muqbil bin Hadi Al-Wadi'iy رحمه الله :

Berhati-hatilah wahai saudara-saudara , keberkahan itu dari الله, bisa jadi kalimat yang di katakan di majelis yang kecil akan terbang di udara, dan bisa jadi kalimat yg diucap-ucapkan oleh manusia atau orang-orang hizbi dan selainnya akan berakhir dan tidak ada bekas sedikitpun.

Maka aku katakan: permasalahan Tashwir (gambar makhluk bernyawa) merupakan keharoman secara mu'tabar. Rosulullah bersabda : "Setiap mushowwir (tukang gambar) tempat nya di neraka."  Dan Rosulullah ﷺ juga bersabda sebagaimana hadits Abu Hurairah dalam < Jami' al-Tirmidzi> : "Pada hari kiamat nanti akan keluar Api yang berbentuk leher, ia memiliki dua mata yang bisa melihat, dua telinga yang bisa mendengar, dan mulut yang bisa berbicara. Api itu mengatakan: Aku ditugaskan kepada tiga orang, kepada orang yang menyekutukan الله, kepada orang yang bertindak zholim dan menentang kebenaran padahal ia mengetahuinya, dan kepada mushowwir (para tukang gambar)."

Dan Rosulullah bersabda : "Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yg terdapat anjing dan shuroh (gambar makhluk bernyawa)."

Dan halaqoh-halaqoh (majelis-majelis) ilmu merupakan keberkahan, sebab Rosulullah bersabda : "Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah dari rumah-rumah الله membaca kitab الله (Al-Qur'an), dan saling mempelajarinya kecuali akan turun kepadanya ketenangan, dan malaikat membentangkan sayapnya, dan turunlah rahmat." Telah kita lihat dari hadits ini yaitu kalimat : malaikat akan membentangkan sayapnya, akan tetapi orang-orang tukang gambar, malaikat akan terbang dari majelis (tidak membentangkan sayapnya),

Maka yang dimaksud, sungguh ini adalah perkara yang mungkar, wajib untuk mengingkarinya sesuai kemampuan, janganlah kamu membuat suatu fitnah jika tidak mampu mencegahnya, Wa Allahulmusta'an,

Rosulullah bersabda : "Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tak mampu dengan lisannya, dan jika tidak mampu pula maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemahnya iman.

Sumber : https://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=1942


والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.

Rabu, 29 Mei 2024

Al Firqotun Najiyah - الفرقة الناجية (Golongan Yang Selamat)





 

Al Firqotun Najiyah - الفرقة الناجية
(Golongan Yang Selamat)


     Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, bahwa Rasulullah  bersabda,

إِنَّ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَ سَبْعِيْنَ مِلَّةً وَ تَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَ سَبْعِيْنَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فيِ النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً. قَالُوْا : وَ مَنْ هِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ : مَا أَنَا عَلَيْهِ وَ أَصْحَابِيْ

“Sesungguhnya Bani Israil telah berpecah belah menjadi 72 golongan, dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan. Mereka semua di neraka kecuali satu golongan.
Para shahabat bertanya : Siapakah golongan (yang selamat) itu, Wahai Rasulullah?
Beliau menjawab : Apa yang aku dan para shahabatku ada di atasnya.  (Diriwayatkan oleh At Tirmidzi di dalam Sunannya (V/26), Al Hakim di Al Mustadrak (I/128 – 129), Ibnu Wadldlah di Al Bida‘ (92), Al Ajurri di Al Arba’i(143), dan di Asy Syari’ah (15-16). Dan juga selain mereka.)

     Dalam riwayat lain dengan lafazh,

وَ سَتَفْتَرِقُ هَذِهِ اْلأُمَّةُ عَلَى ثَلاَثٍ وَ سَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلُّهَا فيِ النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً؛ قَالُوْا مَنْ هِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ : هُمْ مَنْ كَانَ عَلَى مِثْلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَ أَصْحَابِيْ

“Dan umatku ini akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu.
Para shahabat bertanya, “Siapakah mereka wahai Rasulullah?”
Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang kondisinya seperti kondisiku dan kondisi para shahabat ku pada hari ini. (Riwayat Ath Thabrani di Ash ShaghiI/256. Hadits shahih)

     Dalam riwayat lain Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ: ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

Ketahuilah sesungguhnya umat sebelum kalian dari Ahli Kitab berpecah belah menjadi 72 golongan, dan umatku ini akan berpecah belah menjadi 73 golongan. 72 golongan di neraka, dan 1 golongan di surga. Merekalah Al Jama’ah.” (HR. Abu Daud 4597, dihasankan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)

     Rasulullah ﷺ juga bersabda :

عليكم بالجماعة ، وإياكم والفرقة ، فإن الشيطان مع الواحد وهو من الاثنين أبعد .من أراد بحبوحة الجنة فليلزم الجماعة .ن سرته حسنته وساءته سيئته فذلكم المؤمن

Berpeganglah pada Al Jama’ah dan tinggalkan kekelompokan. Karena syaithan itu bersama orang yang bersendirian dan syaithan akan berada lebih jauh jika orang tersebut berdua. Barangsiapa yang menginginkan bagian tengah surga, maka berpeganglah pada Al Jama’ah. Barangsiapa merasa senang bisa melakukan amal kebajikan dan bersusah hati manakala berbuat maksiat maka itulah seorang mu’min.” (HR. Tirmidzi no.2165, ia berkata: “Hasan shahih gharib dengan sanad ini”)

     Terkait makna Al Jama'ah, Ibnu Mas’ud Radhiyallahu 'anhu berkata :

اَلْجَمَاعَةُ مَا وَافَقَ الْحَقَّ وَإِنْ كُنْتَ وَحْدَكَ

Al Jama’ah adalah siapa saja yang sesuai dengan al haq (kebenaran) walaupun engkau sendirian.” Dalam riwayat lain:

وَيحك أَن جُمْهُور النَّاس فارقوا الْجَمَاعَة وَأَن الْجَمَاعَة مَا وَافق طَاعَة الله تَعَالَى

Ketahuilah, sesungguhnya kebanyakan manusia telah keluar dari Al Jama’ah. Dan Al Jama’ah itu adalah yang sesuai dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala.” (lihat Ighatsatul Lahfan Min Mashayid Asy Syaithan, 1/70)



 Sejarah Munculnya Istilah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah

     Penamaan istilah Ahlus Sunnah ini sudah ada sejak generasi pertama Islam pada kurun yang dimuliakan Allah, yaitu generasi Shahabat. ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata ketika menafsirkan firman Allah Ta'ala :

يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

“Pada hari yang di waktu itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): ‘Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu itu.’” (QS. Ali ‘Imran : 106).

وقوله تعالى : { يوم تبيض وجوه وتسود وجوه } يعني : يوم القيامة ، حين تبيض وجوه أهل السنة والجماعة ، وتسود وجوه أهل البدعة والفرقة ، قاله ابن عباس ، رضي الله عنهما .{ فأما الذين اسودت وجوههم أكفرتم بعد إيمانكم } قال الحسن البصري : وهم المنافقون : { فذوقوا العذاب بما كنتم تكفرون } وهذا الوصف يعم كل كافر .

“Adapun orang yang putih wajahnya mereka adalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, adapun orang yang hitam wajahnya mereka adalah Ahlul Bid’ah dan furqoh (perpecahan). Demikianlah menurut tafsir Ibnu Abbas radhiyaallahu 'anhuma. Adapun orang-orang yang menjadi hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan), "Mengapa kalian kafir sesudah kalian beriman?"
Menurut Al-Hasan Al-Basri, mereka adalah orang-orang munafik. "Karena itu, rasakanlah azab disebabkan kekafiran kalian itu." Dan gambaran ini bersifat umum menyangkut semua orang kafir. (lihat Tafsir Ibnu Katsir). Kemudian istilah Ahlus Sunnah ini diikuti oleh para ulama generasi Tabi'in dan setelahnya.

ولما سئل الإمام مالك (ت: 197هـ) - رحمه الله - مَنْ أهل السنة؟ أجاب بقوله:
"أهل السنة الذين ليس لهم لقب يعرفون به، لا جهمي، ولا قدري، ولا رافضي" ( ينظر: الانتقاء، لابن عبد البر (ص: 35).)

     Ketika Imam Malik (w. 197 H) – rahimahullah – ditanya siapakah Ahlus Sunnah?  Dia menjawab dengan mengatakan:
“Ahlus Sunnah itu mereka yang tidak mempunyai laqab (julukan) yang dengannya mereka dikenal, bukan Jahmy (pengikut firqoh Jahmiyyah), bukan pula Qodary (pengikut firqoh Qodariyyah), dan bukan Rofidzy (pengikut firqoh Rofidhoh)." (Lihat: Al-Intiqaa, karya Ibn Abdil Barr (hal. 35).)

     Jadi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah orang-orang yang mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ dan para Shahabatnya, dan dalam memahami dan mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ tersebut mereka meneladani praktek dan pemahaman para Shahabat, tabi’in dan tabi'ut tabi'in. Dan makna ini sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ tentang satu golongan yang selamat : (مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَاب)”yaitu orang-orang yang berada pada jalanku dan jalannya para shahabatku.”

     
Al Firqotun Najiyah ( Golongan Yang Selamat ) Yaitu Ahlus Sunnah Wal Jama'ah


قال أبو المظفر السمعاني -رحمه الله- : شعار أهل السنَّة اتباعهم السلف الصالح، وتركهم كل مَا هُوَ مُبْتَدع مُحدث

     Abul Muzhaffar As Sam'ani rahimahullah (wafat 489H) mengatakan : "Syiar Ahlus Sunnah adalah sikap ittiba' mereka kepada As-Salafush-Shaalih, dan meninggalkan segala sesuatu yang diada-adakan (dalam agama)." (lihat Al-Intishaar li-Ashhaabil-Hadiits hal. 31)

     Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:

فإذا كان وصف الفِرقَةِ الناجية؛ أتباعِ الصحابة على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم، وذلك شعار السُّنة والجماعة، كانت الفِرقَةُ الناجية هم أهل السُّنة والجماعة

"Ketika sifat Firqatun Najiyah adalah mengikuti para sahabat Rasulullah , dan itulah syiar Ahlus Sunnah wal Jama'ah, maka Firqatun Najiyah adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah" (Minhajus Sunnah An Nabawiyah, 3/457).

Selasa, 28 Mei 2024

Ajakan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah


 

Ajakan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah


Mari kita mendakwahkan tauhid dan mengingkari thoghut atau semua sesembahan selain الله. Mengajak umat Islam untuk memahami dan mengamalkan Al Qur'an dan Hadits Shahih sesuai faham Salafush Sholih.. yaitu para Shahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in.

Menunaikan amar ma'ruf nahi mungkar.. mengajak manusia untuk bertaqwa dengan menjauhi syirik, bid'ah dalam agama dan kabairol itsmi..

Mendakwahkan millah, manhaj ataupun madzhab Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dengan yang sebenarnya dan bukan hanya sekedar klaim tanpa pembuktian..

Berhujjah dengan Al Qur'an dan Hadits Shahih kemudian Ijma' Salaf ataupun ijma' umat Islam..

Membenarkan Aqidah Ahlus Sunnah dan Ushul As Sunnah, Prinsip Ahlus Sunnah dan Qaidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.. sebagaimana yang didakwahkan para aimah Ahlus Sunnah semisal imam Abu Hanifah, imam Malik, imam Asy Syafi'i dan imam Ahmad..

Mengajak kaum muslimin untuk tidak berpecah belah/iftiraq dalam banyak firqoh dan jam'iyyah agar kembali bersatu di atas Sabilul Mukminin..

Membantah, tahdzir dan memperingatkan kaum muslimin dari segala bentuk kebatilan dan penyimpangan.. sekalipun para syaithan dan ahlul ahwa' membencinya.

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، و اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ.

Minggu, 26 Mei 2024

Pertanyaan Untuk Salafiyun : Lebih Besar Mana Dosanya Dan Termasuk Kabairol Itsmi ?


 

Pertanyaan Untuk Salafiyun : Lebih Besar Mana Dosanya Dan Termasuk Kabairol Itsmi ?

Berdasarkan Tingkat Keharaman, Mana Yang Seharusnya Kita Lebih Besar Pengingkarannya ?


■  Musik ataukah membuat Shuroh makhluq bernyawa (gambar manusia dibuat tangan, peralatan, sihir & semisal)?
■  Tahlilan ataukah mendirikan Pondhok Wanita/Panti Asuhan (TN/TB)?
■  Mengadakan Maulidan ataukah mengadakan Jam'iyyah/Muassasah/Majmu'ah?
■  Tidak berpuasa bersama umara' (pemerintah) karena sebab yg dibenarkan syari'at ataukah Iftiraq mengadakan Sholat Jum'at sendiri tidak dibelakang umara'?
■  Mengkhususkan Ziarah Qubur di bulan Ramadhan ataukah ikut anjangsana & Halal bi Halal di bulan Syawwal?
■  Tasawwul (mengemis untuk kepentingan pribadi dan hizb) ataukah memotong sebagian jenggot?
■  Isbal tidak karena sombong ataukah membuka rekening di bank ribawi?
■  Khuthbah diatas podium (bukan di atas mimbar) ataukah melakukan adzan di dalam masjid?
■  Wanita membuka wajah ataukah wanita tidak memakai jilbab panjang sekaki?
■  Mengatur istri supaya tidak sholat di masjid ataukah membuat bid'ah tanzhim dakwah yang menuntut ketaatan dan 'iqob bagi yang melanggar?
■  Mengerjakan dosa karena ikuti nafsu syahwat (هَوَى الشَّهَواتِ) ataukah mengerjakan dosa karena mengikuti nafsu agama /syubhat (هَوَى الشُّبُهاتِ)?

     Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

واتباع الأهواء في الديانات أعظم من اتباع الأهواء في الشهوات

“Mengikuti hawa nafsu dalam beragama (syubhat) lebih parah dibandingkan mengikuti hawa nafsu dalam urusan syahwat.” (lihat Al-Istiqomah, Ibnu Taimiyyah) 

"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah

  "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...