Siapakah Hamas ( حماس ) ?
Hamas (bahasa Arab: حماس, translit. Ḥamās, akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah حركة المقاومة الاسلامية Ḥarakat al-Muqāwamah al-ʾIslāmiyyah, secara harfiah "Gerakan Perlawanan Islam" dan kata Arab untuk 'ketekunan'). Pendirinya Sheikh Ahmed Yassin dibentuk 14 Desember 1987.
Hamas merupakan sebuah jam'iyyah atau organisasi politik. Nama Hamas berasal dari 'Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah' yang berarti Gerakan Pertahanan Islam. Hamas memiliki makna 'semangat'. Meski organisasi ini berdiri pada 14 Desember 1987, Hamas sebetulnya sudah ada jauh sebelum munculnya konflik Israel-Palestina.
Hamas sebelumnya merupakan bagian dari Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir. Anggota IM di Palestina mendirikan cabang IM di Palestina pada 1946. Setelah Israel berdiri, IM Palestina mulai berjuang setelah perang tahun 1967. Setelah intifadah pertama pecah, pimpinan IM Palestina mendirikan organisasi yang lebih terarah dan tertib untuk mencapai satu tujuan, yaitu Hamas.
Jika diserang musuh, maka gemar menjadikan wanita dan manusia sebagai perisai dengan tujuan agar dikasihani lawan, PBB dan kaum muslimin di dunia. Sebaliknya jika mereka menyerang musuh, maka biasanya tidak peduli wanita, anak kecil atau warga sipil menjadi korban. Yang mana ini menyelisihi adab perang yang diajarkan Nabi dan para Shahabat.
Sahabat atau sekutu Hamas diantaranya : Jihad Islam kelompok militan di Palestina, Hizbullah Lebanon yg dikenal sebagai kelompok teroris, Houthi Yaman, Syi'ah Iran.
Jumat, 27 Oktober 2023
Siapakah Hamas ( حماس ) ?
Kamis, 26 Oktober 2023
Siapa Yang Berhak Mewarisi Baitul Maqdis Di Bumi Palestina?
Siapa Yang Berhak Mewarisi Baitul Maqdis Di Bumi Palestina?
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ
"Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Adz-Dzikr (Lauh Mahfuzh), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih." (QS. Al Anbiya' : 105)
Waspadalah Terhadap Ajaran Islam Palsu (SOS : Seleweng, Oplosan, Sintetis) Yang Mengatasnamakan Jihad
Ketahuilah ajaran Islam itu melarang memerangi, membunuh ataupun berbuat zhalim terhadap orang kafir zhimmi (non Islam) yang tidak memerangi Islam. Ketika dalam perang pun Islam melarang membunuh anak kecil, para wanita, orang-orang lemah, para rahib yang sedang ibadah ataupun orang-orang yang tidak ikut berperang. Demikian juga jika tidak darurat dilarang merusak tanaman, mata air ataupun bangunan fasilitas umum.
Perbuatan pengrusakan, pengeboman-pengeboman ataupun pembunuhan secara biadab terhadap orang kafir ataupun orang Islam sebagaimana yang dilakukan kelompok Al Qaeda, ISIS ( الدولة الإسلامية في العراق والشام ), Hamas Palestina, Hizbullah Syiah Lebanon, Jemaah Islamiyah (JI) dan kelompok teroris semisal yang mengatasnamakan jihad..maka itu semua bukan termasuk jihad syar'i tapi ghuluw.
Sebagai muslim Ahlus Sunnah dan seorang 'abdi Allah..maka diriku berlepas diri dan mengecam segala bentuk perbuatan biadab tersebut. Laa haula wa laa quwwata illa billah..
Rabu, 25 Oktober 2023
Keyakinanku Terkait Pembebasan Baitul Maqdis ( Palestina )
Keyakinanku Terkait Pembebasan Baitul Maqdis ( Palestina )
Diriku berkeyakinan untuk membebaskan Baitul Maqdis di Yerusalem (Palestina) membutuhkan sosok-sosok para lelaki yang menjaga hukum-hukum Allah, seperti dalam hadits :
لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود، فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر، والشجر، فيقول الحجر، أو الشجر: يا مسلم، يا عبد الله، هذا يهودي خلفي، فتعال فاقتله
“Tidak datang kiamat, sampai kaum Muslimin memerangi Yahudi. Kaum Muslimin memerangi mereka sampai-sampai mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu batu dan pohon tersebut berkata: ‘Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku’. Kemudian Muslim mendatanginya dan membunuhnya.” (Muttafaqun ‘alaih).
Hanya orang-orang yang menjaga hukum-hukum Allah insya Allah yang akan Allah tolong untuk mebebaskan Baitul Maqdis. Bukan orang-orang yang tidak menjaga sholat, para pelaku syirik akbar (pakai jimat dll), orang berpaham Khawarij, ataupun para shohibul bid'ah/ahlul ahwa'. Silahkan baca ayat dalam Al-Qur’an berikut:
ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih..” (QS. Al-Anbiya: 105).
Dalam ayat ini disebutkan bahwa bumi dijadikan warisan bagi orang-orang shalih, maka ia didapatkan dengan mewujudkan sifat keshalihan, akan hilang dan terluput ketika hilang sifat keshalihan tersebut. Jika kita menjadi hamba-hamba yang shalih, maka Allah akan memberikannya sebagai warisan kepada kita dengan mudah sekali, tanpa banyak kesempitan, kelelahan dan kesusahan.
Kami meyakini bahwasanya Baitul Maqdis di Palestina tidak akan bisa kita miliki dan kita kuasai dalam ikatan Islam kecuali dengan mereka menerapkan Islam dan menjaga hukum-hukum Allah. Oleh karena itu hendaknya para pemuda Islam sadar dengan penuh kesadaran bahwasanya tidak mungkin mendapatkan pertolongan Allah yang mutlak untuk meraih semua itu kecuali dengan menerapkan Islam yang hakiki, bukan sekedar Islam KTP yang sekedar identitas belaka.
Selasa, 24 Oktober 2023
Nasihat Syaikh Ibnul Utsaimin Terkait Baitul Maqdis (Palestina)
Nasihat Syaikh Ibnul Utsaimin Terkait Baitul Maqdis (Palestina)
Dari kitab Tafsir Surat Al Baqarah, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, ayat 47.
قوله تعالى: {وفضلتكم على العالمين} أي جعلتكم أفضل من غيركم؛ والمراد عالَم زمانهم؛ وأصل "عالمين" كل من الصالحين؛ أما في وقت موسى فكانوا أولى بها من أهلها؛ وكانت مكتوبة لهم، وكانوا أحق بها؛ لكن لما جاء الإسلام الذي بُعث به النبي صلى الله عليه وسلم صار أحق الناس بهذه الأرض المسلمون. لا العرب.؛ ففلسطين ليس العرب بوصفهم عرباً هم أهلها؛ بل إن أهلها المسلمون بوصفهم مسلمين. لا غير وبوصفهم عباداً لله عزّ وجلّ صالحين؛ ولذلك لن ينجح العرب فيما أعتقد. والعلم عند الله. في استرداد أرض فلسطين باسم العروبة أبداً؛ ولا يمكن أن يستردوها إلا باسم الإسلام على ما كان عليه النبي صلى الله عليه وسلم، وأصحابه، كما قال تعالى: {إن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين} [الأعراف: ١٢٨]؛ ومهما حاول العرب، ومهما ملؤوا الدنيا من الأقوال والاحتجاجات، فإنهم لن يفلحوا أبداً حتى ينادوا بإخراج اليهود منها باسم دين الإسلام. بعد أن يطبقوه في أنفسهم.؛
فإن هم فعلوا ذلك فسوف يتحقق لهم ما أخبر به النبي صلى الله عليه وسلم "لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ، وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ، أَوِ الشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ، يَا عَبْدَ اللَّهِ، هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي، فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ" (١)؛ فالشجر، والحجر يدل المسلمين على اليهود يقول: "يا عبد الله". باسم العبودية لله.، ويقول: "يا مسلم". باسم الإسلام.؛ والرسول صلى الله عليه وسلم يقول: "يقاتل المسلمون اليهود"، ولم يقل: "العرب" ..
ولهذا أقول: إننا لن نقضي على اليهود باسم العروبة أبداً؛ لن نقضي عليهم إلا باسم الإسلام؛ ومن شاء فليقرأ قوله تعالى: {ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون} [الأنبياء: ١٠٥]: فجعل الميراث لعباده الصالحين؛ وما عُلِّق بوصف فإنه يوجد بوجوده، وينتفي بانتفائه؛ فإذا كنا عبادَ الله الصالحين ورثناها بكل يسر وسهولة، وبدون هذه المشقات، والمتاعب، والمصاعب، والكلامِ الطويل العريض الذي لا ينتهي أبداً!! نستحلها بنصر الله عزّ وجلّ، وبكتابة الله لنا ذلك. وما أيسره على الله.! ونحن نعلم أن المسلمين ما ملكوا فلسطين في عهد الإسلام الزاهر إلا بإسلامهم؛ ولا استولوا على المدائن عاصمة الفرس، ولا على عاصمة الروم، ولا على عاصمة القبط إلا بالإسلام؛ ولذلك ليت شبابنا يعون وعياً صحيحاً بأنه لا يمكن الانتصار المطلق إلا بالإسلام الحقيقي. لا إسلام الهوية بالبطاقة الشخصية.!
ولعل بعضنا سمع قصة سعد بن أبي وقاص رضي الله عنه حينما كسرت الفُرس الجسور على نهر دجلة، وأغرقت السفن لئلا يعبر المسلمون إليهم؛ فسخَّر الله لهم البحر؛ فصاروا يمشون على ظهر الماء بخيلهم، ورجلهم، وإبلهم؛ يمشون على الماء كما يمشون على الأرض لا يغطي الماء خفاف الإبل؛ وإذا تعب فرس أحدهم قيض الله له صخرة تربو حتى يستريح عليها؛ وهذا من آيات الله. ولا شك.؛ والله تعالى على كل شيء قدير؛ فالذي فلق البحر لموسى. عليه الصلاة والسلام. ولقومه، وصار يبساً في لحظة، ومشوا عليه آمنين؛ قادر على ما هو أعظم من ذلك ..
Firman Allah Ta'ala : {وَاَنِّيْ فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ } {Dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu)} yaitu, Aku telah menjadikan kamu lebih baik dari selain kalian; Yang dimaksud adalah di alam ini pada zamannya; Asal “alamin” adalah setiap dari orang-orang sholih. Adapun pada zaman Musa, mereka (bani Israil) lebih berhak mendapatkannya dibandingkan penduduknya. Itu ditetapkan untuk mereka, dan mereka lebih pantas mendapatkannya. Namun ketika datang Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka jadilah orang yang paling berhak terhadap Palestina adalah kaum Muslimin, dan bukan bangsa Arab, semata-mata karena penduduknya adalah orang Arab. Bahkan penduduknya adalah kaum Muslimin, bukan yang lain. Penduduknya adalah para hamba Allah ‘Azza wa Jalla dan orang-orang shalih.
Aku berkeyakinan bahwa bangsa Arab tidak berhasil mengembalikan tanah Palestina atas nama Arabisme. Mereka tidak mungkin bisa mengembalikannya kecuali dengan nama Islam, sebagaimana yang telah dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
إن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين
“Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; diwariskan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-A’raf: 128).
Sekuat apapun bangsa Arab berupaya, sebanyak apapun diplomasi-diplomasi dan kebijakan-kebijakan yang mereka keluarkan, mereka tidak akan berhasil, hingga mereka menyerukan untuk mengusir kaum Yahudi atas nama Islam, setelah mereka menerapkan Islam pada diri-diri mereka sendiri.
Jika mereka mau mengusir Yahudi dengan membawa nama Islam, maka sungguh akan terwujudlah apa yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود، فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر، والشجر، فيقول الحجر، أو الشجر: يا مسلم، يا عبد الله، هذا يهودي خلفي، فتعال فاقتله
“Tidak datang kiamat, sampai kaum Muslimin memerangi Yahudi. Kaum Muslimin memerangi mereka sampai-sampai mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu batu dan pohon tersebut berkata: ‘Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku’. Kemudian Muslim mendatanginya dan membunuhnya” (Muttafaqun ‘alaih).
Batu dan pohon membantu kaum Muslimin memerangi Yahudi dengan mengatakan: “wahai hamba Allah”, ia juga berkata: “wahai orang Muslim”. Perhatikan, nama Islam yang digunakan. Nabi juga bersabda dalam hadits ini: “…sampai kaum Muslimin memerangi Yahudi“. Beliau tidak mengatakan: “…sampai kaum Arab memerangi Yahudi”.
Oleh karena itu aku katakan, kita tidak akan menghukum Yahudi dengan membawa nama Arabisme. Kita tidak akan menghukum mereka kecuali dengan membawa nama Islam. Silakan baca ayat dalam Al-Qur’an berikut:
ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih” (QS. Al-Anbiya: 105).
Dalam ayat ini disebutkan bahwa bumi dijadikan warisan bagi orang-orang shalih, maka ia didapatkan dengan mewujudkan sifat keshalihan, akan hilang dan terluput ketika hilang sifat keshalihan tersebut. Jika kita menjadi hamba-hamba yang shalih, maka Allah akan memberikannya sebagai warisan kepada kita dengan mudah sekali, tanpa banyak kesempitan, kelelahan dan kesusahan. Diplomasi yang panjang lebar tidak ada ujungnya akan menemukan solusi dengan adanya pertolongan Allah ‘Azza wa Jalla, sebagaimana yang telah dituliskan dan dimudahkan oleh Allah untuk kita.
Kami meyakini bahwasanya Palestina tidak akan bisa kita miliki dan kita kuasai dalam ikatan Islam kecuali dengan mereka menerapkan Islam. Demikian juga tidak akan bisa menguasai bangsa-bangsa Persia, bangsa-bangsa Romawi, bangsa Koptik kecuali dengan Islamnya mereka.
Oleh karena itu, hendaknya para pemuda Islam sadar dengan penuh kesadaran bahwasanya tidak mungkin mendapatkan pertolongan Allah yang mutlak untuk meraih semua itu kecuali dengan menerapkan Islam yang hakiki, bukan sekedar Islam KTP yang sekedar identitas belaka.
Senin, 23 Oktober 2023
Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Syari'at Islam
Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Syari'at Islam
Allah Ta'ala berfirman :
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“. (QS. All-Imron : 104)
Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kekhususan dan keistimewaan umat Islam yang akan menjadikannya umat terbaik. Sehingga Allah kedepankan penyebutannya dari iman dalam firman-Nya :
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَلَوْءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرَهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik“. (QS. Ali Imron : 110)
Amar Ma'ruf Nahi Munkar Pembeda Orang Mukmin Dengan Orang Munafiq
Demikian pula Allah membedakan kaum mukminin dari kaum munafiqin dengan hal ini. Allah Ta’ala berfirman :
اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik." (QS. At Taubah : 67)
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللهَ وَرَسُولَهُ أُوْلاَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللهُ إِنَّ اللهَ عَزِيزٌ حَكِيمُُ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“. (QS. At-Taubah : 71)
Kamis, 19 Oktober 2023
Istilah "Ahlus Sunnah Wal Jama’ah" Sudah Ada Sejak Zaman Para Shahabat Nabi Dan Tiada Yang Mengingkari
Istilah "Ahlus Sunnah Wal Jama’ah" Sudah Ada Sejak Zaman Para Shahabat Nabi Dan Tiada Yang Mengingkari
Penamaan "Ahlus Sunnah Wal Jama'ah" sudah ada sejak zaman Salaful Ummah (para Shahabat Nabi) terutama semenjak munculnya bid'ah. Sebagaimana dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan :
﴿يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ﴾ يَعْنِي: يَوْمَ الْقِيَامَةِ، حِينَ تَبْيَضُّ وُجُوهُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ، وَتَسْوَدُّ وُجُوهُ أَهْلِ البِدْعَة وَالْفُرْقَةِ، قَالَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا(١٠) .
"Firman Allah Ta'ala :
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ
"pada hari yang di waktu itu ada muka yang menjadi putih berseri, dan ada pula muka yang menjadi hitam muram." (QS. Ali Imran: 106). Yakni kelak di hari kiamat, di waktu putih berseri wajah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, dan tampak hitam muram wajah Ahlul Bid'ah Wal Furqah. Demikianlah menurut tafsir Ibnu Abbas radhiyaallahu 'anhuma." (lihat Tafsir Ibnu Katsir)
Istilah ini secara ijma' juga dipakai pada generasi setelahnya yaitu Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in. Terkait makna As Sunnah, Ibnu Rojab al-Hambali rahimahullah berkata :
وَالسُّنَّةُ: هِيَ الطَّرِيقَةُ الْمَسْلُوكَةُ، فَيَشْمَلُ ذَلِكَ التَّمَسُّكَ بِمَا كَانَ عَلَيْهِ هُوَ وَخُلَفَاؤُهُ الرَّاشِدُونَ مِنَ الِاعْتِقَادَاتِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَقْوَالِ، وَهَذِهِ هِيَ السُّنَّةُ الْكَامِلَةُ
“As-Sunnah adalah jalan yang diikuti; dan itu meliputi berpegang teguh dengan apa yang menjadi keyakinan, perkataan dan amalan, baik dari Rosuulullah ﷺ, maupun para Al-Khulafa’ ar-Rosyidun. Inilah As Sunnah yang sempurna.” (lihat Jami’ul Ulum wal Hikam, 2/120, Ibnu Rojab al-Hambali wafat 795 H).
Dengan demikian definisi Ahlus Sunnah adalah mereka yang mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ dan Sunnah para Shahabatnya. Sedang Al Jama'ah memiliki beragam makna sebagaimana pendapat para ulama diantaranya : jama'ah al haq (siapa saja yang mencocoki kebenaran walau seorang diri), para Shahabat Nabi, As Sawadul A’zham, para imam mujtahid ataupun jama'ah kaum muslimin dipimpin seorang amir yang sah.
Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu’anhu, menafsirkan istilah Al Jama’ah:
الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك
“Al Jama’ah adalah siapa saja yang sesuai dengan kebenaran walaupun engkau sendiri.”
Dalam riwayat lain:
وَيحك أَن جُمْهُور النَّاس فارقوا الْجَمَاعَة وَأَن الْجَمَاعَة مَا وَافق طَاعَة الله تَعَالَى
“Ketahuilah, sesungguhnya kebanyakan manusia telah keluar dari Al Jama’ah. Dan Al Jama’ah itu adalah yang sesuai dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala.” (lihat Ighatsatul Lahfan Min Mashayid Asy Syaithan, 1/70)
Jadi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yaitu golongan ummat Islam yang mengikuti As Sunnah serta bersama Al Jama'ah.
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين
Sabtu, 14 Oktober 2023
Kenapa Hati Sahabatmu Bisa Tersakiti Jika Mengetahui Engkau Berteman Dengan Musuh Sahabatmu ?
Kenapa Hati Sahabatmu Bisa Tersakiti Jika Mengetahui Engkau Berteman Dengan Musuh Sahabatmu ?
Coba renungkanlah...
Apa Allah ridho dan tidak Murka jika mengetahui engkau berteman dengan syaithan atau musuh Allah...? Padahal Allah Ta’ala berfirman :
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang, padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu.” (QS. Al-Mumtahanah : 1)
Apa hati Nabi ﷺ tidak tersakiti..andai Ali bin Abi Tholib jadi melakukan poligami dengan putri musuh Nabi (yaitu Abu Jahal)..?
Apa sahabatmu Ahlus Sunnah tidak mungkin tersakiti hatinya andai mengetahui engkau berteman dengan ahlul bid'ah..?
Apa hatimu ridha (senang) dan tidak tersakiti jika engkau mengetahui sahabat dekatmu berteman dengan musuhmu atau orang-orang yang engkau benci.???
Setiap orang berakal sehat dan fithrahnya masih baik insya Allah wajar jika hatinya bisa tersakiti lantaran perkara tersebut. Dan insya Allah suatu hal yang wajar apabila hati sahabat/kawan dekatmu bisa tersakiti jika mengetahui engkau berteman dengan musuh sahabatmu ataupun orang-orang yang dibenci sahabatmu karena Allah..
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.
"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah
"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...
-
Hukum Shalat Jenazah Di Al-Maqbaroh Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'a h Dalil Yang Secara Umum Melarang Shalat Di Al-Maqbaroh (Kuburan) ...
-
Pembagian Tauhid Dan Asal Usulnya Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Tidak Mewajibkan Pembagian Tauhid Men...