Sebuah Tanggapan Terkait Perang Di Palestina
Di medsos ada sekelompok orang yang menghujat negara Saudi dan ustadz-ustadz Wahabi karena gak mau menyeru jihad bersama Hamas. Saudi hanya mengirim bantuan kemanusiaan dan tidak mengirim pasukan ataupun senjata perang.
Maka sebagai tanggapan :
Yang mereka hujat sebenarnya bukan saja Saudi tapi juga orang-orang berpaham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang tidak menyerukan jihad ke Palestina karena meyakini bukan jihad syar'i.
Sebagai Ahlus Sunnah..kita pun sebenarnya juga berharap Baitul Maqdis bisa kembali ke pangkuan kaum muslimin. Akan tapi bukan dengan menghalalkan segala cara seperti bom bunuh diri, berdemo dan semisal. Dalam jihad syar'i itu ada kaidah jihad dan adab perang yang tidak boleh dilanggar. Perlu pertimbangkan mashlahat dan mafsadat. Dalam perang pun kita tidak boleh membunuh anak kecil, para wanita, orang-orang lemah, para rahib yang sibuk ibadah, tidak boleh membunuh kafir dzimmi ataupun memerangi kafir mu'ahad yang ada perjanjian damai tidak berperang.
Hamas itu bukan pemerintah Palestina yang sah sebagaimana keadaan di Indonesia kelompok PKS itu bukan pemerintah NKRI yang sah. Keduanya sama-sama sering berselisih dengan pemerintah yang sah. Di Palestina Presiden yang sah saja sempat diancam dibunuh lantaran dianggap tidak mau mendukung perang di Gaza. Jika demikian untuk apa kita jihad bersama orang-orang berpaham sikte Khowarij?
Kemudian dalam jihad pun perlu 2 bekal yaitu bekal taqwa dan kekuatan. Bekal taqwa hendaknya terpenuhi sebelum kita jihad dengan pedang atau senjata. Jika bekal taqwa mayoritas umat Islam masih belum bisa penuhi..masih banyak yang melakukan syirik akbar, gemar melakukan amalan bid'ah ataupun beragam kemaksiatan. Kemudian juga dari segi kekuatan juga kalah jauh..gimana berharap untuk menang? Ketahuilah jika bekal (taqwa) dan kekuatan itu tidak terpenuhi itu bukannya memperbaiki, tapi justru bisa memburuk keadaan.
Allah akan wariskan bumi ini kepada hamba-hamba yang sholih. Allah Ta'ala berfirman :
ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih..” (QS. Al-Anbiya: 105). Sehingga untuk membebaskan Baitul Maqdis itu butuh sosok para laki-laki menjaga hukum-hukum Allah..bukan para pelaku syirik dan bid'ah ataupun masih punya karakter seperti ahlu kitab..sebagaimana dalam sebuah hadits :
يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ
“Wahai muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada Yahudi. Kemarilah dan bunuh dia”.
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.
Rabu, 08 November 2023
Sebuah Tanggapan Terkait Perang Di Palestina
Umat Islam Akan Terpecah Menjadi 73 Millah
Diriwayatkan dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
أَلَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِينَا فَقَالَ: أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ: ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ
“Ketahuilah, ketika sedang bersama kami Rasulullah ﷺ bersabda, “Ketahuilah! Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari kalangan ahlu kitab berpecah belah menjadi 72 golongan, dan umatku akan berpecah menjadi 73 golongan. 72 golongan masuk neraka dan satu golongan masuk Jannah (Surga), yaitu Al-Jama’ah (yang dimaksu bukan al jam'iyyah/muassasah/majmu'ah/semisal).” (HR. Abu Dawud no. 4597. Hadits hasan).
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَإِنَّ بَنِى إِسْرَائِيلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى
“Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 millah (golongan). Sedangkan umatku terpecah menjadi 73 millah (golongan), semuanya di neraka kecuali satu.” Para shahabat bertanya, “Siapa golongan yang selamat itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Yaitu yang mengikuti millah-ku dan (pemahaman) para shahabatku.” (HR. Tirmidzi no. 2641. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Jadi yang mengikuti millah Nabi dan pemahaman para Shahabat, itulah golongan yang selamat.
Barangsiapa nisbat dan membenarkan paham, ajaran, ushul Sunnah ataupun aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah..maka insya Allah berhak disebut golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah Salafiyyah maka berhak disebut kelompok Salafi/Salafiyyun..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah/kelompok Muhammadiyyah, maka berhak disebut kelompok Muhammadiyyah..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah PERSIS, maka berhak disebut kelompok PERSIS..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah NU, maka berhak disebut kelompok NU..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah Sufi, maka berhak disebut kelompok Sufi..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran kelompok Islam Nusantara, maka berhak disebut kelompok Islam Nusantara..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran IM/PKS, maka berhak disebut kelompok IM/PKS..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran MTA, maka berhak disebut kelompok MTA..
Demikian juga bagi mereka yang membenarkan ajaran kelompok Syi'ah, Hamas, Jama'ah Tabligh, Murji'ah, Jahmiyyah, Qodariyyah, Sururiyyah, ISIS dst.
"Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran sebuah jam'iyyah/muassasah/hizb/ormas, maka insya Allah berhak disebut sesuai kelompok jam'iyyah/muassasah/hizb/ormas tsb yang mereka cintai dan benarkan.."
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.
Senin, 06 November 2023
Engkau Mengklaim Dan Membenarkan Ajaran Yang Mana ?
Engkau Mengklaim Dan Membenarkan Ajaran Yang Mana ?
Barangsiapa nisbat dan membenarkan paham, ajaran, ushul Sunnah ataupun aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah..maka insya Allah berhak disebut golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah Salafiyyah maka berhak disebut kelompok Salafi/Salafiyyun..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah/kelompok Muhammadiyyah, maka berhak disebut kelompok Muhammadiyyah..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah PERSIS, maka berhak disebut kelompok PERSIS..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah NU, maka berhak disebut kelompok NU..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah Sufi, maka berhak disebut kelompok Sufi..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran kelompok Islam Nusantara, maka berhak disebut kelompok Islam Nusantara..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran IM/PKS, maka berhak disebut kelompok IM/PKS..
Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran MTA, maka berhak disebut kelompok MTA..
Demikian juga bagi mereka yang membenarkan ajaran kelompok Syi'ah, Hamas, Jama'ah Tabligh, Murji'ah, Jahmiyyah, Qodariyyah, Sururiyyah, ISIS dst.
"Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran sebuah jam'iyyah/muassasah/hizb/ormas, maka insya Allah berhak disebut sesuai kelompok jam'iyyah/muassasah/hizb/ormas tsb yang mereka cintai dan benarkan.."
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.
Minggu, 05 November 2023
Bagaimana Kita Menyikapi Suatu Berita ?
Bagaimana Kita Menyikapi Suatu Berita ?
Tabayyun Terhadap Sebuah Khabar
Jangan Mudah Menerima Berita Tanpa Seleksi
Di era media sosial ini, orang-orang semakin mudah mendapatkan informasi sekaligus mudah untuk menyebarkannya. Sudah tidak asing lagi yang namanya Facebook, Twitter, Whatssap, Youtube, Telegram dll. Dari semua media tersebut biasanya terdapat fasilitas untuk “membagikan” atau “meneruskan” informasi yang didapat. Paling tidak membagikan link website. Sehingga hanya dengan modal jari untuk mengklik “membagikan” atau “meneruskan”, seseorang sudah bisa menjadi kurir informasi.
Saat ini sangat mudah berita dusta/hoax tersebar dan membuat resah masyarakat. Bahkan dengan mudahnya masyarakat percaya dengan berita palsu tersebut.
Prinsip tabayyun yaitu sikap berhati-hati lebih baik untuk mengecek ulang kembali informasi yang telah kita terima. Lakukanlah tabayyun, kroscek atau carilah kejelesan terhadap berita-berita media, jangan terima mentah-mentah begitu saja. Apalagi media yang ada saat ini banyak yang cari tenar dan sensasi.
Allah ﷻ pun memerintahkan kepada kita untuk memeriksa suatu berita terlebih dahulu. Karena belum tentu semua berita itu benar dan valid. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).
Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim berkata :
يَأْمُرُ تَعَالَى بِالتَّثَبُّتِ فِي خَبَرِ الْفَاسِقِ ليُحتَاطَ لَهُ، لِئَلَّا يُحْكَمَ بِقَوْلِهِ فَيَكُونَ -فِي نَفْسِ الْأَمْرِ-كَاذِبًا أَوْ مُخْطِئًا، فَيَكُونَ الْحَاكِمُ بِقَوْلِهِ قَدِ اقْتَفَى وَرَاءَهُ، وَقَدْ نَهَى اللَّهُ عَنِ اتِّبَاعِ سَبِيلِ الْمُفْسِدِينَ، وَمِنْ هَاهُنَا امْتَنَعَ طَوَائِفُ مِنَ الْعُلَمَاءِ مِنْ قَبُولِ رِوَايَةِ مَجْهُولِ الْحَالِ لِاحْتِمَالِ فِسْقِهِ فِي نَفْسِ الْأَمْرِ.
"Allah Ta'ala memerintahkan (kaum mukmin) untuk memeriksa dengan teliti berita dari orang fasiq, dan hendaklah mereka bersikap hati-hati dalam menerimanya dan jangan menerimanya dengan begitu saja, yang akibatnya akan membalikkan kenyataan. Orang yang menerima dengan begitu saja berita darinya, berarti sama dengan mengikuti jejaknya. Sedangkan Allah Ta'ala telah melarang kaum mukmin mengikuti jalan orang-orang yang rusak. Berangkat dari pengertian inilah ada sejumlah ulama yang melarang kita menerima berita (riwayat) dari orang yang majhul (tidak dikenal), karena barangkali dia adalah orang yang fasiq."
Akibat orang menyebarkan berita tanpa disaring kebenarannya, maka bisa timbul berbagai macam kerusakan, seperti kekacauan, provokasi, ketakutan, atau kebingungan di tengah-tengah masyarakat akibat penyebaran berita semacam ini. Padahal Rasulullah ﷺ dengan tegas mengatakan:
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta, apabila dia mengatakan semua yang didengar.” (HR. Muslim no.7)
Hadis Nabi ﷺ di atas menunjukkan, bahwa hukum orang yang membuat berita dusta dan orang yang “sekadar” menyebarkan berita dusta tersebut adalah sama, yaitu sama-sama disebut sebagai pendusta.
Seseorang itu tidak layak menjadi contoh teladan (panutan), sampai dia mampu memilah dan memilih berita mana yang akan disebarkan. Ibnu Wahab berkata:
قَالَ لِي مَالِكٌ: اعْلَمْ أَنَّهُ لَيْسَ يَسْلَمُ رَجُلٌ حَدَّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ، وَلَا يَكُونُ إِمَامًا أَبَدًا وَهُوَ يُحَدِّثُ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Imam Malik berkata kepadaku: “Ketahuilah, tidak akan selamat (dari dusta) seseorang yang menceritakan semua yang dia dengar. Dan tidaklah layak menjadi panutan (menjadi tokoh), ketika dia menceritakan semua berita yang dia dengar.” (HR. Muslim dalam Muqaddimah Shahih Muslim 1 : 8)
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.
Kamis, 02 November 2023
Benarkah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Itu Gemar Memerangi Orang-orang Muslim Dan Sebaliknya Membiarkan Orang Kafir ?
Benarkah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Itu Gemar Memerangi Orang-orang Muslim Dan Sebaliknya Membiarkan Orang Kafir ?
Maka sebagai tanggapan kita katakan :
1. Jika yang dimaksud memerangi fisik atau dengan pedang..maka ini tuduhan dusta. Siapa Ahlus Sunnah yang gemar memukul atau membunuh orang Islam?
Ataukah yang benar justru sebaliknya komplotan mereka sendiri yang suka main pukul atau menghalalkan menumpahkan darah ahlu qiblat yang berbuat syirik (tanpa iqomatul hujjah), menghalalkan darah orang kafir dzimmi ataupun kafir mu'ahad yang ada ikatan perjanjian tidak perang? Demikian juga bentrok dengan aparat pemerintah, demo dst..sebagaimana kebiasaan orang-orang IM, Laskar Jahat, Hamas, Syi'ah dan semisal mereka.
قُلْ هَاتُوا۟ بُرْهَٰنَكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
2. Jika yang dimaksud adalah memerangi dengan lesan maka insya Allah benar. Itu karena shohibul bid'ah/ahlul ahwa' itu bagai musuh dalam selimut sehingga jauh lebih berbahaya daripada orang kafir tulen.
3. Apa jika kita memerangi orang kafir dengan lesan baik di dunia nyata atau di dunia maya..wajib lapor kepada mereka (Khowarij dkk) ? Apa jika diriku membantah Yahudi dan para pembelanya di dunia maya wajib melapor, sehingga tanpa burhan menuduh kami tidak memerangi orang kafir.??
4. Silahkan beri nomor orang-orang Yahudi ke saya..insya Allah saya siap untuk memberi nasehat atau membantah..selama tidak terkendala bahasa dan semisal.
5. Jika mereka benar-benar memerangi orang kafir..kenapa realitanya diri mereka sendiri masih gemar tasyabbuh dan memiliki perangai seperti ahlu kitab yaitu Yahudi dan Nashrani.?? Atau ingin bukti berapa?
6. Silahkan beritahu diriku jika ada kesyirikan, bid'ah atau kemungkaran yang belum kuingkari dan perlu kuingkari? Diriku insya Allah telah berupaya semaksimal mungkin sampai resikonya menjadikan mereka membenciku, menjauhiku, enggan membeli daganganku, ...dst.
7. Alhamdulillah sejak remaja seingatku diriku tidak pernah memukul orang Islam tanpa hak. Justru sebaliknya ada yang pernah ninju pipiku, mendorong tubuhku ataupun mengancam jotosan. Termasuk para syaithan Salafiyyun, ketika mereka kalah hujjah dan menolak berhakim kepada Allah. Wa Allahu a'lam. Laa haula wa laa quwwata illa billah..
Selasa, 31 Oktober 2023
Fatwa Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i Rahimahullah Terkait Gerakan Hamas
فتوى الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله في حركة حماس
سُئل فضيلة المُحَدِّث علاَّمة اليمن الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله السؤال التالي: ما رأيك في الجهاد الإسلامي وحركة المقاومة الإسلامية (حماس) في الأراضي العربية المحتلة في فلسطين؟
فأجاب: (أمَّا حركة حماس فلن تكون نصراً للإسلام, ففيها الشيعي والإخواني الحزبي.... فهي جماعة حزبية لا تأمر بمعروف ولا تنهى عن منكر, وتنكر على أهل السُنة, ولو حصل لهم نصرٌ لفعلوا كما فعل في أفغانستان يوجِّه بعضهم إلى بعضٍ المدفع والرشاش, لأنهم ليسوا على قلبٍ واحد) ا.هـ.
من كتاب: تحفة المجيب على أسئلة الحاضر والغريب. للشيخ مقبل الوادعي, ص228.
Al-Muhaddits Allamah Yaman Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i rahimahullah ta'la pernah ditanya : "Apa pendapat anda tentang jihad islami dan gerakan penegak Islam (Hamas) di bumi Arab yang bertempat di Palestina ?"
Jawaban : "Adapun gerakan Hamas maka dia tidak akan menolong Islam , karena padanya ada kelompok Syi'ah , Ikhwanul Muslimin yang hizbi....
Adapun kelompok Hamas dia adalah kelompok Hizbiyyah , tidak memerintahkan kepada yang ma'ruf dan tidak melarang dari kemungkaran, dan bahkan mengingkari Ahlus Sunnah.
Jika mereka mendapatkan kemenangan niscaya mereka akan berbuat seperti di Afganistan , saling menembakkan meriam dan senapan , karena mereka tidak satu hati".
(lihat kitab Tuhfatul Mujib 'Ala As'ilatil hadhir wal ghorib : 1/228)
Bala Tentara Allah Yang Disebut Dalam Al-Qur'an Selain Orang-orang Mukmin
Bala Tentara Allah Yang Disebut Dalam Al-Qur'an Selain Orang-orang Mukmin
Allah Ta'ala berfirman :
وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
"Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. Al Fath : 7)
1. Para Malaikat
Allah pernah menurunkan malaikat hingga yang menjadi kabar gembira dan menenangkan hati kaum Muslim hingga memenangkan Perang Badar.
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: 'Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (QS Al Anfal 9)
وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS Al Anfal 10).
2. Air
Allah pernah menenggelamkan kaum nabi Nuh dengan air berupa banjir. Allah berfirman :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
"Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Ankabut ayat 14)
3. Angin
Angin topan pernah menyapu bersih kaum Ad atau kaum Nabi Hud. Allah Ta’ala berfirman :
وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ * سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍ ۙ حُسُوْمًا ۙ فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰى ۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ * فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ
“Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus, maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?.” (Qs. Al-Haqqah 6-8)
4. Batu/Tanah Yang Sangat Keras
Batu termasuk salah satu bala tentara Allah yang pernah menjungkir balikan kaum nabi Luth dan di Sodom. Allah Ta''ala berfirman :
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ
"Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras." (QS. Al Hijr : 74)
5. Api
Api termasuk tentara Allah, sehingga lebih taat kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman :
قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ
Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. Ibrahim : 69)
6. Petir
Petir adalah tentara Allah yang pernah menyambar dan menghantam kaum Tsamud (kaum nabi Sholeh) karena sombong menantang azab-Nya. Mereka semua dimusnahkan Allah ﷻ. Allah Ta'ala berfirman :
وَاَخَذَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ
"Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zhalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya." (QS. Hud : 68)
7. Burung Ababil
Allah Ta'ala berfirman :
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ ٣ تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ ٤ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ ٥
"Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." (QS Al Fiil: 3-5)
Allah juga pernah mengirim belalang, nyamuk, katak, kutu, darah, wabah penyakit, gempa bumi dll untuk menghukum ataupun adzab atas siapa yang Allah kehendaki. Itu hanya sebagian saja dari bala tentara Allah, karena hanya Dia sendiri yang mengetahui secara keseluruhan. Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ [ المدثر: 31]
“Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabb-mu melainkan Dia sendiri”. (QS. Al-Mudatstsir/74: 31)
"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah
"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...
-
Hukum Shalat Jenazah Di Al-Maqbaroh Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'a h Dalil Yang Secara Umum Melarang Shalat Di Al-Maqbaroh (Kuburan) ...
-
Pembagian Tauhid Dan Asal Usulnya Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Tidak Mewajibkan Pembagian Tauhid Men...