Minggu, 12 November 2023

Balasan Sesuai Dengan Amal Perbuatan


 

Balasan Sesuai Dengan Amal Perbuatan
" الْجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ الْعَمَلِ "

Wahai Saudaraku Kaum Muslimin..Siapa Yang Ragu Keadilan Allah?

"Siapa Yang Menanam Akan Menuai Sesuai Yang Ia Tanam"
Jika menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan. Jika menanam kejelekan(kezhaliman), maka ia akan menuai kejelekan pula.


     Allah itu Maha Adil. Maaliki Yaumid Diin, Pemilik Hari Pembalasan. Jika ada yang zholim, maka Al Maalik akan memberi hukuman yang sangat adil. Allah berfirman :

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللّٰهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظّٰلِمُوْنَ ەۗ اِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيْهِ الْاَبْصَارُۙ

"Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah lengah (lalai) dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada hari itu mata (mereka) terbelalak," (QS. Ibrahim : 42)

     Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda :

يحشر الخلق كلهم يوم القيامة البهائم و الدواب و الطير و كل شيء فيبلغ من عدل الله أن يأخذ للجماء من القرناء ثم يقول : كوني ترابا؛ فعند ذلك يقول الكافر: يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا

"Semua makhluk akan dikumpulkan pada hari kiamat, binatang, hewan liar, burung-burung, dan segala sesuatu, sehingga ditegakkan keadilan Allah, untuk memindahkan tanduk dari hewan hewan bertanduk ke yang tidak bertanduk (lalu dilakukan qishas). Kemudian Allah berfirman, “Kalian semua, jadilah tanah.” Di saat itulah orang kafir mengatakan, “Andai aku jadi tanah.” (HR. Hakim 3231 dan dishahihkan ad-Dzahabi).

Sabtu, 11 November 2023

Janganlah Engkau Laknat Israil (Nabi Ya'qub), Tapi Laknatlah Yahudi/Bani Israil Yang Kafir


 

Janganlah Engkau Laknat Israil (Nabi Ya'qub), Tapi Laknatlah Yahudi/Bani Israil Yang Kafir


   Allah Ta’ala berfirman :

كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَىٰ نَفْسِهِ مِن قَبْلِ أَن تُنَزَّلَ التَّوْرَاةُ ۗ قُلْ فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

"Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (nabi Ya’qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: “(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Ali Imran : 93).

     Imam Syaukani rahimahullah menegaskan :

اتفق المفسرون على أنإسرائيل هو يعقوب بن إسحاق بن إبراهيم عليهم السلام، ومعناه عبد الله، لأن “إسر” في لغتهم هو العبد، و”إيل” هو الله، قيل: إن له اسمين، وقيل: إسرائيل لقب له

"Seluruh ahli tafsir sepakat, bahwa Israel adalah Ya’qub bin Ishak bin Ibrahim ‘alaihissalam. Maknanya adalah hamba Allah, karena isra dalam bahasa mereka artinya adalah hamba, dan el artinya Allah. Ada ulama yang menerangkan, bahwa Nabi Ya’qub memiliki dua nama (yakni : Yaqub dan Israel). Ada pula yang menjelaskan, Israel adalah julukan untuk beliau." (lihat Fathul Qadir 1/77, tafsir surat Al-Baqarah ayat 40-42).


Melaknat Bani Israil Yang Kafir


لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۗذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

"Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas." (QS. Al Maidah : 78)


     Alhamdulillah, jika kita sepakat bravo Israil (=Israil itu nabi Ya'qub. Israil artinya hamba Allah/'abdi Allah)...bukan bravo Yahudi. Dan bravo Baitul Maqdis di bumi Muqoddasah (الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ) yaitu tanah suci di Syam (Palestina) yang kelak akan Allah wariskan kepada hamba-hamba yang sholih..

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ 

“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih” (QS. Al-Anbiya : 105

     Semoga laknat Allah atas Yahudi/Bani Israil yang kafir. Dan semoga Allah menghinakan ahlul ahwa' dari kalangan Khawarij dan Syi'ah..

Untuk Saudaraku Kaum Muslimin Di Bumi Palestina



Catatan : Jika ini tidak bisa tersampaikan, semoga setidaknya dicatat malaikat..sebagai bentuk kepedulianku. Sekalipun manusia mengatakan diriku tak punya rasa peduli.





Untuk Saudaraku Kaum Muslimin Bumi Palestina


     Wahai saudaraku..yakinlah setiap taqdir Allah itu terdapat hikmah yang agung dan sempurna. Sehingga kita jangan pernah tidak ridho terhadap taqdir Allah. Karena Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya..

     Jika di negeri kalian sekarang Allah taqdirkan dilanda perang..maka yakinlah itu lebih baik daripada andai tidak terjadi perang. Bisa jadi Allah ingin mengangkat derajat kalian dengan amalan sabar yang mana derajat tersebut tidak bisa engkau raih lewat ibadah yang lain. Atau bisa jadi Allah merindukan suara rintihan kalian, sehingga memberimu musibah agar merintih di hadapan-Nya. Allah ingin memilih anak-anak kecil kalian untuk menjadi penghuni Jannah, menguji keimanan kalian atau hikmah Allah yang lain yang tidak kita ketahui..

     Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah bersabda :

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan (musibah), maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

      Wahai Saudaraku..bertaqwalah kepada Allah semampu kalian...jauhilah kesyirikan, jauhilah segala bentuk amalan bid'ah, tinggalkan musik, jauhi shuroh makhluk bernyawa, jauhilah dusta dan kibr serta segala bentuk dosa-dosa besar. Amalkan Al Qur'an dan As Sunnah sesuai pemahaman para Shahabat serta ikutilah Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Kemudian jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sabar menjalankan ketaatan, sabar dari musibah dan taqdir buruk serta sabar dari menjauhi maksiat. Allah Ta'ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah: 153).

عَنْ أَبِي العَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))، وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ: (( اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً )).

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi , lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).
Dalam riwayat selain riwayat Tirmidzi, “Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di saat senang, niscaya Allah mengenalmu di saat susah. Ketahuilah, bahwa apa saja yang luput darimu, maka tidak akan pernah menimpamu. Dan apa yang menimpamu, maka tidak akan pernah luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

     Dan jangan lupa kita untuk saling mendoakan. Dengan demikian semoga suatu hari nanti Allah memberi kita kemenangan yang hakiki di dunia dan Akhirat. Semoga Baitul Maqdis di bumi Muqoddasah (الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ) akan Allah kembalikan ke pangkuan kaum muslimin. Sebagaimana Allah berfirman :

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ 

“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih” (QS. Al-Anbiya : 105


والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.
    


Catatan : Jika ini tidak bisa tersampaikan, semoga setidaknya dicatat malaikat..sebagai bentuk kepedulianku. Sekalipun manusia mengatakan diriku tak punya rasa peduli.

Jumat, 10 November 2023

Kita Tak Usah Risau Karena Allah Yang Menjaga Al Qur'an Dan Kemurnian Agama Islam




 

Kita Tak Usah Risau Karena Allah Yang Menjaga Al Qur'an Dan Kemurnian Agama Islam


     Kita tidak usah risau karena bagaimanapun usaha orang-orang kafir, orang-orang munafiq, ahlul bid'ah (ahlul ahwa') dan siapapun yang mengikuti jejak mereka untuk menjatuhkan dan menghinakan Islam ataupun berupaya merusak kemurnian agama Islam, sungguh Islam takkan terpengaruh. Islam akan tetap terjaga dengan baik, karena Allah telah menjamin untuk menjaganya. Allah telah berfirman :

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ 

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz-Dikr (Al-Qur'an), dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya." (QS. Al-Hijr: 9).

     Sebagaimana Allah menjaga kemurnian Al Qur’an, Allah juga akan menjaga kemurnian Islam karena kandungan Al Qur’an tidak lain adalah Islam yang murni. Imam Al-Bukhari rahimahulah meriwayatkan dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda :

لا يَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ، حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ ظَاهِرُوْنَ

”Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang senantiasa meraih kemenangan, sampai ketetapan dari Allah ‘Azza wa Jalla datang atas mereka dan mereka senantiasa di atas kemenangan.” (Hadits riwayat Al-Bukhari no. 7311)

عَنْ مُعَاوِيَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: لَا يَزَالُ مِنْ أُمَّتِيْ أُمَّةٌ قائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ، مَا يَضُرُّهُمْ مَن كَذَّبَهُمْ وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أمْرُ اللَّهِ وَهُمْ علَى ذلكَ

Dari Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, ”Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ”Akan senantiasa ada dari umatku satu golongan yang teguh menjalankan perintah Allah. Orang yang mendustakan mereka tidak akan membahayakan mereka, demikian pula dengan orang yang menyelisihi mereka hingga datang ketetapan Allah (yaitu munculnya angin berbau harum menjelang hari kiamat yang mencabut ruh setiap orang mukmin) dan mereka dalam keadaan seperti itu.” (Hadits riwayat Al-Bukhari no. 7460 di dalam Shahih Al-Bukhari)

     Dari Imran bin Al-Hushain radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

 لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ يُقَاتِلُوْنَ عَلَى الْحَقِّ ، ظَاهِرِيْنَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ ، حَتَّى يُقَاتِلَ آخِرُهُمْ المَسِيْحَ الدَجَّالَ

”Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang berperang di atas al-haq. Mereka mengalahkan siapa saja yang memusuhinya hingga generasi yang terakhir dari mereka memerangi Dajal.” (Hadits riwayat Abu Dawud. Al-Albani menyatakan hadits ini shahih di dalam Shahih Al-Jami’ no. 7294)

     Dalam sebuah hadits yang shahîh dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi  ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا

"Sesungguhnya Allâh akan mengutus (menghadirkan) bagi umat ini (umat Islam) orang yang akan memperbaharui (urusan) agama mereka pada setiap akhir seratus tahun." (HR. Abu Dawud (no. 4291), al-Hakim (no. 8592), dan ath-Thabarani dalam “al-Mu’jamul ausath” (no. 6527).)

     Kita lihat hari-hari ini, seringkali sosok yang ditokohkan merendahkan sebagian syariat Islam, seperti : jenggot, cadar, sarung/celana di atas mata kaki, jilbab panjang sekaki, haji sebaiknya dihentikan karena pemborosan, Al Qur'an sudah tidak relevan diamalkan zaman sekarang dan statemen-statemen lainnya. Maka yakinlah bahwa usaha mereka akan sia-sia, mereka semua akan hilang sebagaimana para pendahulunya, dan Islam yang murni akan tetap tegak berdiri di muka bumi ini.

     Justru mereka yang berusaha merendahkan Islam, berupaya merusak kemurnian ajaran Islam dengan beragam bid'ah (amalan yang tidak ada contohnya dari Nabi dan para Shahabat) ataupun berupaya menyebarkan Islam SOS (Seleweng, Oplosan, Sintetis) itulah yang harusnya waspada, karena tindakan mereka itu hanya merugikan dan membinasakan diri mereka sendiri. Allah Ta’ala berfirman :

فَلْيَحْذَرِ الَّذِيْنَ يُخَالِفُوْنَ عَنْ اَمْرِهٖٓ اَنْ تُصِيْبَهُمْ فِتْنَةٌ اَوْ يُصِيْبَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ 

"... Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan tertimpa fitnah (bencana) atau ditimpa adzab yang pedih." (QS. An Nur : 63)

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.

Kejujuran Ibarat Pedang Allah Di Muka Bumi (2)


 

Kejujuran Ibarat Pedang Allah Di Muka Bumi

Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah rohimahullah berkata:

الصدق...هو سيف الله في أرضه الذي ما وضع على شيء إلا قطعه ولا واجه باطلا إلا أرداه وصرعه من صال به لم ترد صولته ومن نطق به علت على الخصوم كلمته

"Kejujuran ibarat pedang Allah di muka bumi, yang tidak ada sesuatu pun yang diletakkan di atasnya melainkan akan terpotong olehnya. Dan tidaklah kejujuran menghadapi kebathilan melainkan ia akan melawan dan mengalahkannya serta tidaklah ia menyerang lawannya melainkan ia akan menang. Barangsiapa menyuarakannya, niscaya kalimatnya akan terdengar keras mengalahkan suara musuh-musuhnya."  ( lihat Madarijus Salikin ).


Kejujuran (Kebenaran) Vs Kedustaan (Kebathilan)

    
☆  Kebenaran dan kejujuran itu bisa diketahui dengan burhan dan kuatnya hujjah. Semakin jujur dan benar seseorang maka insya Allah hujjahnya pun akan semakin kuat dan tidak terkalahkan..

     ☆  Orang yang berada di atas kebenaran (al haq) dan kejujuran insya Allah hatinya akan selalu tenang (atau bahkan merasa senang) ketika menyambut bantahan dari lawan-lawannya sekalipun sampai tingkat Mubahalah dengan berhakim kepada Allah Robbul 'Alamin. Sebaliknya orang yang berada di atas kebatilan dan kedustaan pada umumnya membenci ketika ada yang membantahnya dengan hujjah dan akan berupaya mengelak jika diajak berhakim kepada Allah..

     ☆  Ajaran Islam SOS (Seleweng, Oplosan, Sintetis) insya Allah tidak mungkin bisa mengalahkan hujjah ajaran Islam yang murni sampai hari Qiyamat. Sekalipun ajaran Islam SOS umumnya memang lebih banyak peminatnya karena lebih mencocoki hawa nafsu.

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.

Rabu, 08 November 2023

Sebuah Tanggapan Terkait Perang Di Palestina


 

Sebuah Tanggapan Terkait Perang Di Palestina


     Di medsos ada sekelompok orang yang menghujat negara Saudi dan ustadz-ustadz Wahabi karena gak mau menyeru jihad bersama Hamas. Saudi hanya mengirim bantuan kemanusiaan dan tidak mengirim pasukan ataupun senjata perang.

Maka sebagai tanggapan :

     Yang mereka hujat sebenarnya bukan saja Saudi tapi juga orang-orang berpaham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang tidak menyerukan jihad ke Palestina karena meyakini bukan jihad syar'i.

     Sebagai Ahlus Sunnah..kita pun sebenarnya juga berharap Baitul Maqdis bisa kembali ke pangkuan kaum muslimin. Akan tapi bukan dengan menghalalkan segala cara seperti bom bunuh diri, berdemo dan semisal. Dalam jihad syar'i itu ada kaidah jihad dan adab perang yang tidak boleh dilanggar. Perlu pertimbangkan mashlahat dan mafsadat. Dalam perang pun kita tidak boleh membunuh anak kecil, para wanita, orang-orang lemah, para rahib yang sibuk ibadah, tidak boleh membunuh kafir dzimmi ataupun memerangi kafir mu'ahad yang ada perjanjian damai tidak berperang.

     Hamas itu bukan pemerintah Palestina yang sah sebagaimana keadaan di Indonesia kelompok PKS itu bukan pemerintah NKRI yang sah. Keduanya sama-sama sering berselisih dengan pemerintah yang sah. Di Palestina Presiden yang sah saja sempat diancam dibunuh lantaran dianggap tidak mau mendukung perang di Gaza. Jika demikian untuk apa kita jihad bersama orang-orang berpaham sikte Khowarij?

     Kemudian dalam jihad pun perlu 2 bekal yaitu bekal taqwa dan kekuatan. Bekal taqwa hendaknya terpenuhi sebelum kita jihad dengan pedang atau senjata. Jika bekal taqwa mayoritas umat Islam masih belum bisa penuhi..masih banyak yang melakukan syirik akbar, gemar melakukan amalan bid'ah ataupun beragam kemaksiatan. Kemudian juga dari segi kekuatan juga kalah jauh..gimana berharap untuk menang?  Ketahuilah jika bekal (taqwa) dan kekuatan itu tidak terpenuhi itu bukannya memperbaiki, tapi justru bisa memburuk keadaan.

     Allah akan wariskan bumi ini kepada hamba-hamba yang sholih. Allah Ta'ala berfirman :

ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون

“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih..” (QS. Al-Anbiya: 105). Sehingga untuk membebaskan Baitul Maqdis itu butuh sosok para laki-laki menjaga hukum-hukum Allah..bukan para pelaku syirik dan bid'ah ataupun masih punya karakter seperti ahlu kitab..sebagaimana dalam sebuah hadits :

يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ

“Wahai muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada Yahudi. Kemarilah dan bunuh dia”.

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.

Umat Islam Akan Terpecah Menjadi 73 Millah



 

Umat Islam Akan Terpecah Menjadi 73 Millah Telah Dikhabarkan Nabi 14 Abad Yang Lalu


     Diriwayatkan dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

أَلَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِينَا فَقَالَ: أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ: ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

“Ketahuilah, ketika sedang bersama kami Rasulullah bersabda, “Ketahuilah! Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari kalangan ahlu kitab berpecah belah menjadi 72 golongan, dan umatku akan berpecah menjadi 73 golongan. 72 golongan masuk neraka dan satu golongan masuk Jannah (Surga), yaitu Al-Jama’ah (yang dimaksu bukan al jam'iyyah/muassasah/majmu'ah/semisal).” (HR. Abu Dawud no. 4597. Hadits hasan).

     Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّ بَنِى إِسْرَائِيلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى

“Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 millah (golongan). Sedangkan umatku terpecah menjadi 73 millah (golongan), semuanya di neraka kecuali satu.” Para shahabat bertanya, “Siapa golongan yang selamat itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Yaitu yang mengikuti millah-ku dan (pemahaman) para shahabatku.” (HR. Tirmidzi no. 2641. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

     Jadi yang mengikuti millah Nabi dan pemahaman para Shahabat, itulah golongan yang selamat.



Engkau Mengklaim Dan Membenarkan Ajaran Yang Mana ?

     Barangsiapa nisbat dan membenarkan paham, ajaran, ushul Sunnah ataupun aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah..maka insya Allah berhak disebut golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah..

     Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah Salafiyyah maka berhak disebut kelompok Salafi/Salafiyyun..

     Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah/kelompok Muhammadiyyah, maka berhak disebut kelompok Muhammadiyyah..

    Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah PERSIS, maka berhak disebut kelompok PERSIS..

     Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah NU, maka berhak disebut kelompok NU..

     Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran jam'iyyah Sufi, maka berhak disebut kelompok Sufi..

     Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran kelompok Islam Nusantara, maka berhak disebut kelompok Islam Nusantara..

     Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran IM/PKS, maka berhak disebut kelompok IM/PKS..

     Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran MTA, maka berhak disebut kelompok MTA..

     Demikian juga bagi mereka yang membenarkan ajaran kelompok Syi'ah, Hamas, Jama'ah Tabligh, Murji'ah, Jahmiyyah, Qodariyyah, Sururiyyah, ISIS dst.

    "Barangsiapa mengklaim dan membenarkan ajaran sebuah jam'iyyah/muassasah/hizb/ormas, maka insya Allah berhak disebut sesuai kelompok jam'iyyah/muassasah/hizb/ormas tsb yang mereka cintai dan benarkan.."

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.


"Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah

  "Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah" Itu Bukan Sebuah Jam'iyyah ataupun Hizbiyyah Hukumi Manusia Dengan Hujjah Dan Burhan Sesuai Z...