Utamakan Mencari Akhirat Yang Kekal Dengan Memanfaatkan Dan Mengorbankan Dunia..
Yang memerintahkan mengutamakan Akhirat realitanya bukan hanya ajaran Islam saja, tapi banyak agama lain (seperti Yahudi, Nashrani, Hindhu, Budha dll) di muka bumi yang mengakui (=mengajarkan untuk mengutamakan Akhirat) bagi mereka yang konsisten dengan ajaran agamanya dan tidak menjadikannya hanya sebuah teori..
Allah memerintahkan kita untuk mencari negeri Akhirat dengan memanfaatkan nikmat dunia yang Allah berikan. Atau dengan kata lain "Carilah Akhirat dengan memanfaatkan dan mengorbankan dunia". Allah Ta'ala berrfirman :
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ 77
"Dan carilah Negeri Akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al Qashshash: 77).
Dan hal itu juga selaras dengan tujuan Allah menciptakan jin dan manusia. Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Aku tidaklah ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah hanya kepada-Ku.“ (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Adapun kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Allah Ta'ala berfirman :
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ 20
"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al Hadid : 20)
Dari Zaid bin Tsabit رضي الله عنه beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“[1].
(HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan syaikh al-Albani.)
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz رحمه الله berkata :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَصْلِحُوا آخِرَتَكُمْ يُصْلِحِ اللَّهُ لَكُمْ دُنْيَاكُمْ، وَأَصْلِحُوا سَرَائِرَكُمْ يُصْلِحِ اللَّهُ لَكُمْ عَلَانِيَتَكُمْ... (كتاب الإخلاص والنية لابن أبي الدنيا)
“Wahai manusia ! Perbaiki akhirat kalian, maka Allah pun akan memperbaiki pada dunia kalian. Dan perbaiki juga apa yang tersembunyi dari kalian, maka Allah pun akan memperbaiki apa-apa yang nampak dari kalian...” (lihat Al-Ikhlaas wa An-Niyah li Ibni Abid Dunya 54)
قال عون بن عبد الله : إن من كان قبلكم كانوا يجعلون للدنيا ما فضل عن آخرتهم ، وإنكم اليوم تجعلون لآخرتكم ما فضل عن دنياكم .
(حلية الأولياء وطبقات الأصفياء - أبو نعيم الأصبهاني - أحمد بن عبد الله بن أحمد بن إسحاق الأصبهاني - صفحة 243 - جزء 4)
‘Aun bin Abdullah رحمه الله berkata :
“Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian itu menjadikan bagi dunia apa yang tersisa dari urusan akhirat mereka. Sedangkan sesungguhnya kalian menjadikan untuk urusan akhirat kalian apa yg tersisa dari urusan dunia kalian.” (lihat Hilyatul Auliya' 4/243)
Syaikh Muhammad Al-‘Utsaimin رحمه الله berkata :
تجد أهل الآخرة لا يهتمون بما يفوتهم من الدنيا، إن جاءهم من الدنيا شيء قبلوه، وإن فاتهم شيء لم يهتموا به
“Engkau akan menjumpai orang-orang yang mengutamakan akhirat tidak akan bersedih karena dunia yg telah terluput dari mereka. Apabila sesuatu dari dunia datang kepada mereka, maka mereka pun menerimanya. Namun jika ada sesuatu yang terluput, maka mereka tidak akan bersedih karenanya.” (lihat Syarah Riyadhush Shalihin 3/48)
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.