Dusta Akhlaq Yang Paling Dibenci Nabi ﷺ Dan Bukan Tabiat Seorang Mukmin ( Ahlus Sunnah )
اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat الله, dan mereka itulah pendusta." (QS. An Nahl : 105)
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
"Sesungguhnya الله tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta." (QS. Al-Mukmin/Ghâfir/40 : 28)
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا»
(صحيح) - (متفق عليه)
✍🏼 Dari Abdullah bin Mas'ūd radhiyallāhu 'anhu dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Hendaknya kalian jujur karena kejujuran itu menuntun pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu mengantar ke Jannah (Surga). Sungguh seorang yang selalu jujur dan memilih kejujuran akan dicatat di sisi الله sebagai orang jujur. Jauhilah dusta karena dusta itu menjerumuskan pada al fujur (kedurhakaan) dan sesungguhnya al fujut itu menjerumuskan kepada neraka. Sungguh seseorang senantiasa berdusta dan memilih dusta sampai dicatat di sisi الله sebagai pendusta." (Hadits shahih - Muttafaq 'alaih)
حدثنا يحيى بن موسى حدثنا عبد الرزاق عن معمر عن أيوب عن بن أبي مليكة عن عائشة قالت : ما كان خلق أبغض إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم من الكذب ولقد كان الرجل يحدث عند النبي صلى الله عليه وسلم بالكذبة فما يزال في نفسه حتى يعلم أنه قد أحدث منها توبة
✍🏼 Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Muusaa : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrazzaaq, dari Ma’mar, dari Ayyuub, dari Ibnu Abi Mulaikah, dari ‘Aaisyah, ia berkata : “Tidak ada akhlaq yang paling dibenci oleh Rasulullah ﷺ daripada dusta. Sungguh dulu ada seorang laki-laki yang berbicara di sisi Nabi ﷺ dengan kedustan. Maka hal itu senantiasa membekas dalam diri beliau hingga beliau mengetahui dirinya telah bertaubat darinya” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1973; shahih).
✍🏼 Banyak di antara Shahabat yang mengecualikan dusta di antara tabiat jelek yang bisa ada pada diri seorang mukmin. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitabnya Al-Iman no.80:
قال: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: «الْمُؤْمِنُ يُطْبَعُ عَلَى الْخِلَالِ كُلِّهَا إِلَّا الْخِيَانَةَ وَالْكَذِبَ»
Ibnu Abi Syaibah berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id, dari Sufyan, dari Manshur, dari Malik bin Al-Harits, dari Abdirrahman bin Yaziid, dari Abdullah (Ibnu Mas'ud), ia berkata: “Sorang mukmin diberi tabi’at dengan semua sifat kecuali khianat dan dusta”. (Dishahihkan oleh syaikh Albaniy rahimahullah dalam tahqiq kitab Al-Iman hal.35.)
حدثنا يحيى بن سعيد عن سفيان عن سلمة بن كهيل عن مصعب بن سعد عن سعد قال : " المؤمن يطبع على الخلال كلها إلا الخيانة والكذب"
✍🏼 Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Sa’iid, dari Sufyaan, dari Salamah bin Kuhail, dari Mush’ab bin Sa’d, dari Sa’d (bin Abi Waqqaash), ia berkata : “Seorang mukmin dapat bertabiat dengan semua sifat, kecuali khianat dan dusta.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Iman no. 81; shahih).